Bisakah Puasa Mempengaruhi Kesuburan?
Jika Anda dan pasangan sedang mengusahakan kehamilan, mungkin ada kekhawatiran puasa akan mempengaruhi kesuburan. Kekhawatiran ini cukup beralasan lantaran selama puasa, tubuh rentan mengalami penurunan nutrisi.
Lantas, apakah benar puasa bisa mempengaruhi kesuburan? Berikut ulasan yang dihimpun hellosehat.com.
Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Harvard yang bekerja sama dengan Massachusetts General Hospital (MGH), ditemukan bahwa membatasi asupan kalori pada tikus betina dewasa dapat mencegah munculnya kelainan pada kehamilan.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan memantau dua kelompok tikus betina dewasa berusia tiga bulan sampai satu tahun. Usia tersebut adalah usia di mana kualitas sel telur dan kesuburan tikus sedang berkurang drastis.
Efek Puasa pada Kesuburan Perempuan
Hasilnya, kelompok tikus yang diperbolehkan makan dengan bebas mengalami penurunan jumlah sel telur yang dihasilkan saat ovulasi. Sedangkan, sel telur dari kelompok tikus yang dibatasi asupan makanannya lebih mirip sel telur tikus betina dewasa yang sehat pada usia reproduksi yang prima.
Penelitian pada binatang lainnya, seperti monyet betina juga menghasilkan kesimpulan yang sama. Dengan ini, para peneliti pun mengharapkan hal yang sama dapat terjadi pada manusia, terutama perempuan dewasa, berkaitan dengan kesuburannya.
Jadi, kemungkinan besar puasa tidak akan mempengaruhi kesuburan perempuan menjadi lebih buruk. Sebuah penelitian menyatakan bahwa puasa memiliki banyak manfaat, termasuk di antaranya adalah memperpanjang masa subur perempuan dan bahkan memperbanyak jumlah sel telur yang dihasilkan.
Ini semua karena berkurangnya asupan kalori pada tubuh Anda saat berpuasa yang mengurangi kadar gula dalam darah dan kemudian mempengaruhi hormon reproduksi. Sehingga, memberikan kelancaran pada siklus menstruasi dan produksi sel telur.
Bagaimana dengan Kualitas Sperma?
Puasa juga tidak akan memberikan dampak buruk terhadap kualitas sperma. Puasa justru dapat meningkatkan fungsi organ reproduksi. Kadar asam dan basa dalam tubuh pun dapat menjadi lebih seimbang saat berpuasa sehingga fungsi berbagai organ tubuh pun semakin meningkat.
Dengan terhentinya asupan makanan dalam waktu yang cukup lama, berbagai jenis bakteri, virus, kuman, hingga sel sel berbahaya seperti sel kanker tidak akan dapat bertahan hidup. Selain itu, puasa juga memberikan kesempatan bagi alat pencernaan agar dapat beristirahat, sehingga berbagai racun, kotoran, ampas yang dapat merusak kesehatan pun dapat dibuang.
Hal inilah yang membuat kualitas sperma menjadi semakin meningkat, karena berbagai racun, kotoran, dan ampas pun semakin berkurang saat bulan puasa. Untuk menjaga kualitas sperma dan kesehatan tubuh, ada baiknya konsumsi makanan gizi yang seimbang tetap dilakukan dengan memperbanyak asupan air putih saat setelah berbuka puasa maupun sahur.
Namun asupan makanan ini pun harus diimbangi dengan mengatur waktu istirahat yang cukup agar kesehatan tubuh pun tetap terjaga.