Bisnis Ponsel Huawei Tak Mati Tanpa Google, Malah Tumbuh
Line up produk Huawei di Indonesia (uzone.id/Trisno)
Uzone.id - Banyak yang mengira, ketika layanan Google tak lagi bisa digunakan diseluruh perangkat mobile Huawei, maka bisnis mereka akan selesai. Tapi nyatanya tidak.
Pada 2019 lalu Presiden Amerika Serikat yang kala itu dijabat oleh Donald Trump, memerintahkan Google untuk menghentikan kerjasamanya dengan Huawei. Sebagai buntut dugaan pencurian data dan aksi mata-mata yang hingga kini masih belum bisa dibuktikan.Padahal saat itu bisa dibilang masa kejayaan ponsel Android Huawei. Namun karena regulasi tersebut, maka secara cepat ponsel produsen asal China itu terlepas dari jajaran ponsel terlaris di dunia.
Namun secara perlahan Huawei mulai bangkit. Mereka tak lagi mengandalkan layanan dari pihak ketiga. Sebaliknya, mereka tak hanya mengembangkan sistem operasi sendiri, tapi juga chipset dan perangkat pendukung lainnya. Dengan tujuan membuat ekosistem yang mandiri.
Tiga tahun berlalu. Ekosistem Huawei sepertinya sudah mulai terbentuk. Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa jenis perangkat Huawei yang saling melengkapi. Mulai dari ponsel pintar, tablet, laptop, TWS, dan perangkat lainnya yang bisa terhubung dan melengkapi satu sama lain.
“Pada semester pertama 2022 bisnis consumer Huawei terus tumbuh,” Patrick Ru, Country Head Huawei Device Indonesia, kepada sejumlah media di acara Huawei Media Camp di Toba, Sumatera Utara.
Patrick mengaku bahwa seluruh lini produk mereka mengalami pertumbuhan yang baik selama semester pertama 2022. Untuk ponse seharga Rp 10 jutaan misalnya, mengalami pertumbuhan sampai 34%. Kemudian wearabel 74% dan laptop 86%.
“Namun yang paling besar adalah TWS yang mencapai 120%,” tambah Patrick.
Dengan pertumbuhan itu, Patrick yakin bahwa bisnis mereka bisa tetap terus tumbuh tanpa harus bergantung dengan pihak lain seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Brand terbaik itu yang menggunakan chip sendiri, dan brand terbaik itu menggunakan sistem operasinya sendiri,” tutup Patrick.
Sebagai tambahan bahwa sistem operasi HarmonyOS yang dikembangkan Huawei juga memeiliki pertumbuhan yang baik dengan 300 juta perangkat aktif hingga Juli 2022.