BNI Buka Cabang di Metaverse, Stafnya Avatar!
Uzone.id - PT Bank Negara Indonesia atau BNI (Persero) Tbk membuka cabang di metaverse yang bisa diakses nasabah kapan pun dan di mana pun.
BNI buka cabang di metaverse akan tercipta setelah adanya nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan WIR Group, perusahaan berbasis teknologi Augmented Reality (AR).Senior Executive Vice President Divisi Digital BNI Rian Eriana Kaslan mengatakan, Metaverse saat ini telah menjadi pemicu perubahan kebiasaan digital ke sebuah pengalaman yang lebih nyata, di mana pengalamannya bukan hanya satu arah, namun dua arah dan personal di dalam sebuah dunia virtual.
BACA JUGA: Nike Gugat Marketplace yang Jual NFT Produknya
BNI nantinya bikin inovasi pengalaman transaksi nasabah bukan cuma berinteraksi dengan komputer, para staff BNI juga berbentuk avatar.
Menurutnya, metaverse akan mengubah banyak hal dalam aktivitas perbankan ke depan. Dia memberikan contoh, dahulu masyarakat harus ke kantor cabang fisik untuk bertransaksi, dengan hadirnya kantor cabang BNI di metaverse, maka transaksi dapat dilakukan di dunia virtual tersebut.
Pengalaman yang diterima masyarakat tidak hanya melihat informasi dari gawai, tetapi sudah ke tahap merasakan.
Masyarakat, kata dia, seakan-akan bertemu langsung dengan para pegawai perbankan dalam bentuk avatar atau mungkin kantor cabang virtual.
Dengan komunikasi yang terjadi di dunia metaverse, BNI ingin memberikan pengalaman dua arah kepada para nasabah.
“Baik itu penjelasan terkait produk-produk ataupun aduan atas masalah, itu mereka rasakan secara personal, dan berhadapan, walaupun faktanya itu hanya terjadi secara virtual,” tutur Eriana saat jumpa pers virtual, Selasa (16/2/2022).
BACA JUGA: Willix Halim Resmi Menjabat CEO Bukalapak
Generasi milenial saat ini, kata dia, tidak hanya mencari benda, juga pengalaman dalam hidup. Rasa takut tertinggal (fear of missing out / FOMO) membuat masyarakat mencoba sesuatu yang baru, termasuk metaverse.
Dia juga menilai ke depan transaksi apapun, seperti pembayaran, pembelian dan lain sebagainya, akan mengarah ke metaverse karena masyarakat ingin merasakan pengalaman yang baru.
Direktur IT & Operasi BNI Y.B. Hariantono menambahkan, melalui teknologi augmented reality (AR) yang dimiliki oleh metaverse, perbankan bisa menawarkan layanan yang berbeda dari konsep digital banking seperti sekarang ini.
Dunia metaverse bukan lagi tempat untuk berkomunikasi dengan orang-orang asing hanya dalam bentuk 2 dimensi (2D), namun sudah 3 dimensi (3D). Aktivitas eknonomi di Metaverse juga akan menawarkan berbagai aset virtual yang saat ini mulai banyak diperdagangkan melalui konsep non-fungible token (NFT).
“Artinya perbankan juga bisa masuk untuk membantu baik dari sisi transaksi, exchange atau bahkan bisnis esensial perbankan sendiri yakni menghimpun dana maupun menyalurkan kredit di dalam metaverse,” kata Y.B Hariantono.
CEO dan Co-Founder WIR Group Michael Budi mengatakan bahwa di dunia perbankan, metaverse dapat memberikan data personalisasi yang lebih baik lagi.
Menurutnya, generasi milenial, generasi Z dan generasi alpha yang berusia 12 tahun sudah bermain ke metaverse. Mereka merupakan target potensial yang dapat dirangkul oleh perusahaan perbankan.
“Teman saya mengatakan kepada anaknya, jangan terlalu lama memakai kaca mata AR/VR lama-lama nanti kalian tidak keluar dari dunia itu. Nah, itu sudah terjadi saat ini. Saya rasa BNI sudah melihat interaksi ini,” tuturnya.