Buat Fresh Graduate, Kuasai Skill Ini Sebelum Masuk Dunia Kerja
Lulus kuliah, kita akan dihadapkan kepada dua pilihan. Lanjut studi atau bekerja. Untuk yang memilih bekerja, kamu pasti sudah sering membaca artikel yang isinya IPK saja tidak cukup untuk dapat melancarkan jalanmu ke dunia kerja sesungguhnya. Mungkin kamu berpikir 'ah tapi pengalaman organisasiku kan banyak.' Apakah benar perusahaan akan membiarkanmu masuk dengan mudahnya hanya berbekal IPK tinggi dan pengalaman organisasi?
1. Perusahaan nggak peduli berapa banyak organisasi yang kamu ikuti, kecuali kamu ketuanya.
2. Ceritakan dengan jelas apa tugasmu, peranmu, dan caramu menghadapi masalah yang terjadi dalam kelompok yang kamu pimpin.
Dari sini perusahaan dapat melihat skill conflict management. Nggak mungkin dong berorganisasi tanpa beda pendapat sekalipun? Perusahaan dapat menilai apakah kamu tipikal pemimpin, atau mediator, bahkan provokator.
3. Itu aja nggak cukup. Akan lebih baik jika selama masa kuliah kamu pernah terlibat dalam suatu project yang punya goal terukur.
Misalnya kamu pernah magang di WWF khusus untuk konservasi penyu dan dalam rentang waktu tiga bulan harus dapat menjaga pertumbuhan tukik sampai dilepas ke laut. Project dengan tujuan yang dapat diukur memudahkan perusahaan menilai apakah kamu bisa ditempatkan di divisi dengan target yang telah ditetapkan, misalnya marketing atau apakah kamu lebih cocok di divisi yang lainnya.
4. Komunikasi itu penting. Jangan terlalu banyak basa-basi. Batasi kalimatmu secukupnya, imbangi dengan sikap ramah.
Rekruter nggak punya banyak waktu untuk menilai calon pekerja. Dalam satu kali wawancara, bisa saja mereka hanya punya waktu 5-10 menit per kandidat. Maksimalkan usahamu di waktu yang sedikit ini. Yang dicari perusahaan bukan orang top, paling pintar di kelasnya, dan sebagainya. Yang mereka cari adalah orang yang sekiranya dapat mengikuti value perusahaan. Bersikap ramah wajib hukumnya saat wawancara. Kalau rekruter cocok, ya tinggal menunggu waktu bergabung ke perusahaan kan.
5. Negosiasi juga penting, apalagi kalau sudah di tahap akhir tinggal teken kontrak dan menentukan gaji.
Jangan jadi orang pertama yang memberikan penawaran. Kamu harus riset dulu, profesi yang kamu lamar gaji rata-ratanya berapa, dengan pertimbangan wilayah penempatan juga statusmu sebagai fresh graduate. Setelah mendapatkan nominal dari perusahaan, baru kamu ungkapkan gaji yang kamu inginkan dengan alasan-alasan logis. Skill negosiasi dibutuhkan di pekerjaan yang berhubungan dengan banyak orang. Berlatihlah mulai dari sekarang.
6. Networking skill, bukan cuma soal kamu punya berapa teman, melainkan apa yang bisa kamu dapat dan kolaborasikan dari pertemanan itu
Perusahaan nggak perlu tahu kamu masih berhubungan dekat dengan teman SD. Yang mereka ingin tahu adalah output dari pertemanan itu. Percuma aja kamu kenal banyak orang tapi nggak menghasilkan apa-apa. Mulai sekarang, setiap lagi kumpul-kumpul sama teman, coba inisiasi project kecil-kecilan. Biar nongkrongnya berfaedah.
7. Terakhir, skill yang kamu miliki nggak akan ada artinya kalau kamu terlalu serius dan nggak punya selera humor.
Terutama kalau kamu ingin bekerja di industri kreatif. Mereka nggak butuh orang-orang yang serius dan nggak bisa diajak bercanda. Tapi ingat, menyesuaikan dengan karakter perusahaan ya.
Yang paling penting di atas semua skill tersebut adalah attitude atau caramu bersikap. Ketika proses rekrutmen, perusahaan lebih menghargai kandidat yang secara akademis biasa saja tapi terlihat santun dan bisa diajak bekerja sama dibandingkan dengan kandidat yang nomor satu di kelasnya tapi pembawaannya angkuh. Jadi, belajarlah bagaimana bersikap wajar dan tetap sopan dalam keadaan apapun.