Home
/
News
Bunda Teresa Jadi Santa, Paus Fransiskus Kritik Dosa Modern
Tempo04 September 2016
Bagikan :
Preview
Paus Fransiskus bakal memimpin upacara kanonisasi Bunda Teresa menjadi santa, gelar bagi orang suci. Upacara ini rencananya bakal digelar di alun-alun Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada 4 Agustus 2016 waktu setempat.
“Besok kita akan bersukacita karena Bunda Teresa akan dinyatakan sebagai santa,” kata Paus Fransiskus, seperti dilansir The Guardian, Sabtu 3 September 2016. Paus berharap upacara ini akan menjadi tempat peringatan bagi pengagum Bunda Teresa.
Paus Fransiskus memuji riwayat hidup Bunda Teresa yang sepanjang hidupnya mengabdikan diri merawat orang miskin dan melarat di Kalkuta, India. Bunda Teresa lahir di Makedonia pada 1910 dan wafat di Kalkuta, India pada 5 September 1997.
Dia datang ke India tahun 1950 dan mendirikan Misionaris Cinta Kasih. Selama lebih dari 47 tahun, dia melayani orang miskin, sakit, yatim piatu dan sekarat.
Bunda Teresa juga mengembangkan Misionaris Cinta Kasih di negara lain. Pada tahun 1979, dia memperoleh Nobel Perdamaian. Setelah wafat, dia mendapat gelar beata oleh Paus Yohanes Paulus II dan diberi gelar Beata.
Menurut Paus Fransiskus, apa yang dilakukan Buda Teresa adalah kritik atas dunia modern yang menuai ketidakpedulian atas penderitaan, kelaparan, dan eksploitasi manusia.
Dalam pidatonya di depan relawan dan penyelamatan korban gempa di Italia, 24 Agustus 2016, Fransiskus mengkritik cara pandang manusia modern dalam melihat penderitaan. “Banyak yang memilih untuk tidak melihat kelaparan, penyakit, eksploitasi, ini adalah dosa besar. Ini juga merupakan dosa modern, dosa dari hari ini," kata dia.
Fransiskus memuji relawan korban gempa dengan menyebutnya penyalur rahmat. Menurut dia, uluran tangan, suara, kedekatan, dan belaian membantu orang yang menderita merasa dicintai. Di alun-alun, ia menyalami Leo, anjing labrador yang membantu menemukan anak berusia empat tahun yang selamat dari reruntuhan gempa.
Sejak menjadi Paus pada tahun 2013, Fransiskus mendorong lembaga-lembaga Katolik memberi perhatian kepada kebutuhan orang-orang yang terpinggirkan. "Dunia membutuhkan solidaritas yang konkret," kata Paus.
Sementara itu, penjaga sebuah toko makanan ringan dan rosario, Tanveer Ahmed memiliki memori terhadap Bunda Teresa. Ia pernah melihat Bunda Teresa dan suster lainnya mengambil pasien kusta yang sakit parah di jalan, sementara banyak orang lain bergeming.
"Kami berjuang satu sama lain. Kami saling membunuh. Tapi, jika Anda ingin melihat cinta, silakan lihat Bunda Teresa," kata Ahmed. "Saya percaya Bunda Teresa berada di sisi Allah," kata dia menambahkan.
THE GUARDIAN | ARKHELAUS W
Berita Terkait:
Sponsored
Review
Related Article