Ulah Burung Kakaktua Bikin Internet Melambat di Australia
Para pengguna internet di Australia mengeluhkan kecepatan internet yang melambat dalam setahun terakhir ini. Bukan lantaran infrastruktur jaringan yang buruk --justru Australia salah satu yang terbaik di dunia-- tapi karena ulah burung-burung kakaktua.
Dikutip dari Reuters, Senin (6/11), jaringan pitalebar Australia yang dibangun dengan dana 36 miliar dolar Australia atau lebih dari Rp 373 triliun mengalami kerusakan di beberapa titik di negara itu lantaran digigiti oleh kakaktua.Akibat kerusakan ini, pemerintah harus mengganti beberapa perangkat kabel yang digigiti kakaktua. Biaya perbaikan menurut perusahaan jaringan NBN Co sejauh ini mencapai 80 ribu dolar Australia atau lebih dari Rp 830 juta.
Biaya perbaikan akan terus bertambah karena tabiat kawanan kakaktua belum berubah. Apalagi saat ini Australia tengah memperluas proyek infrastruktur telekomunikasi yang baru akan rampung pada 2021.
"Kakaktua-kakaktua itu terus menajamkan paruhnya, hasilnya mereka menyerang dan merusak semua yang dilihat," kata manajer proyek NBN Co Chedryian Bresland pekan lalu.
"Sialnya, mereka menyukai kabel-kabel kami. Burung-burung ini tidak bisa dihentikan jika muncul bergerombol," lanjut Bresland.
Kerusakan kebanyakan terjadi di wilayah tenggara Australia, tempat kawanan kakaktua banyak bersarang. Menurut ahli hewan di University of New England, Gisela Kaplan, biasanya kakaktua memakani kayu atau kulit pohon, jarang mengincar kabel.
"Mungkin karena warna atau posisinya yang membuat kabel sangat menarik bagi mereka," ujar Kaplan.
Akibat ulah kakaktua ini dalam setahun terakhir keluhan pelanggan akibat melambatnya internet mencapai 160 persen.
Kecepatan rata-rata internet di Australia mencapai 11,1 megabit per detik, ranking ke-50 tercepat di dunia. NBN mengatakan, mereka akan melapisi kabel dengan pelindung agar kakaktua tidak bisa merusaknya lagi.