Bye bye Akun Toxic, Twitter Seriusi Fitur ‘Safety Mode’
Uzone.id - Twitter semakin luas mengembangkan fitur keamanan terbaru mereka ‘Safety Mode’. Fitur ini bisa mencegah dan membatasi pengguna dari interaksi yang tidak diinginkan di feed mereka.
Jika sebelumnya versi beta dari fitur ini hanya tersedia bagi grup-grup kecil, kali ini fitur tersebut bisa digunakan secara lebih luas.Fitur ini sekarang akan tersedia untuk 50 persen pengguna di AS, Inggris, Kanada, Australia, Irlandia dan Selandia Baru, kata Twitter, dikutip dari Cnet, Rabu, (16/02/2022).
Baca juga: Lapor Kasus KDRT Ternyata Bisa Lewat Twitter, Begini Caranya
Fitur ini baru diluncurkan dalam versi beta pada September lalu dan saat ini platform memperluas fitur Safety Mode dengan tujuan mengumpulkan lebih banyak feedback mengenai cara kerja fitur ini serta mencari cara untuk menambahkan beberapa peningkatan.
Safety Mode ini menjadi salah satu langkah nyata Twitter dalam memerangi pelecehan di platformnya sekaligus menjawab kritikan yang menilai platformnya sebagai tempat toxic bagi para wanita.
Sebuah studi dari Amnesty International dan Element AI pada 2018, setiap 30 detik para jurnalis dan politisi wanita menerima tweet kasar dan berbahaya di Twitter.
Baca juga: Pengguna Twitter Bakal Bisa Ngetwit Panjang Tanpa Limit?
Fitur Safety Mode ini nantinya bisa memblokir akun-akun toxic selama 7 hari bahkan permanen. Pemblokiran ini berlaku pada akun-akun yang berpotensi memberikan bahaya dan gangguan kepada pengguna lain, termasuk pelecehan, penghinaan, spam, dan me-mention secara berkali-kali.
Selain melakukan perluasan fitur versi beta, Twitter juga memperkenalkan fitur pendamping ‘Proactive Safety Mode’ yang akan membantu pengguna untuk lebih mudah mengidentifikasi interaksi berbahaya.
“Sejak peluncuran awal Safety Mode versi beta di September lalu, kami mengetahui banyak orang yang meminta bantuan untuk mengidentifikasi interaksi yang tidak diinginkan,” kata Twitter.
“Karena alasan inilah teknologi kami secara proaktif akan mengidentifikasi balasan yang memiliki potensi membahayakan atau tidak diundang, serta meminta pengguna versi beta untuk mengaktifkan Safety Mode,” tambahnya.