Cara Kerja Kapal Selam dan Bagaimana Kru Hidup di Dalamnya
Ilustrasi (Foto: Sung Jin Cho / Unsplash)
Uzone.id - Seperti kapal lainnya, kapal selam bisa mengapung karena berat air yang dipindahkan sama dengan berat kapal.Ini berarti tekanan kapal selam yang menekan air sama dengan tekanan air yang mendorong kapal.
Fenomena ini disebut gaya apung. Gaya apung bekerja dengan cara yang sama di kapal selam, kapal motor hingga bebek karet yang mengapung di bak mandi kamu.
Kapal selam berbeda dari kapal lain, karena dapat mengontrol daya apungnya. Ini berarti kapten kapal selam dapat memutuskan kapan harus tenggelam ke laut atau kembali ke permukaan.
Untuk mengontrol daya apung, kapal selam mengandalkan tangki khusus yang bisa diisi air atau udara. Untuk kembali ke permukaan, tangki diisi udara. Hal ini membuat kepadatan kapal selam kurang dari air di sekitarnya, menyebabkan kapal selam mengapung ke permukaan.
BACA JUGA: Mendagri Dorong Transgender Dapatkan KTP Elektronik
Ketika kapten memutuskan sudah waktunya untuk menyelam, udara dilepaskan melalui ventilasi, dan tangki dibanjiri air. Ini membuat kapal selam lebih padat dari air di sekitarnya, yang menyebabkannya tenggelam.
Pasokan udara disimpan di kapal untuk mengisi dan mengisi ulang tangki. Dalam keadaan darurat, tangki dapat diisi dengan udara bertekanan tinggi untuk mengembalikan awak dan kapal ke permukaan dengan sangat cepat.
Hidup di kapal selam mungkin terdengar menyenangkan, namun ada tantangan untuk hidup di bawah laut. Tiga masalah terbesar adalah menjaga kualitas udara, pasokan air bersih, dan suhu.
Udara yang kita hirup terdiri dari empat gas: nitrogen, oksigen, argon, dan karbon dioksida. Saat kita menghirup banyak udara, tubuh kita menggunakan oksigen. Saat kita menghembuskan nafas, kita menghembuskan karbon dioksida.
Bayangkan kamu akan disegel dalam tabung raksasa bersama semua teman kamu. Saat tabung disegel, semua udara yang tersedia untuk kamu sekarang ada di dalam. Hanya ada satu masalah: tidak ada udara yang bisa masuk atau keluar. Semua kapal selam bekerja dengan cara yang sama.
BACA JUGA: Jebolan Silicon Valley dan Pakar Singapura Kritik Pembangungan Bukit Algoritma
Untuk membuat orang tetap bernapas (dan hidup), ada tiga hal yang harus terjadi: Pertama, oksigen harus dipompa ke dalam kapal saat kru menggunakannya dengan bernapas. Oksigen biasanya disuplai ke kapal selam dari tangki bertekanan. Sistem komputerisasi memantau oksigen di udara dan melepaskan oksigen segar sesuai kebutuhan kru.
Selanjutnya, karbon dioksida yang dihembuskan harus dibuang atau menjadi racun. Mesin yang disebut "scrubber" menggunakan kapur soda untuk menangkap karbon dioksida, membuangnya dari udara.
Manusia tidak bisa hidup lama tanpa air. Karena kapal selam tidak memiliki akses ke sistem air, mereka harus menemukan cara untuk menjaga pasokan air bersih untuk minum.
Sebagian besar kapal memiliki peralatan khusus yang dapat menghilangkan garam dari air laut untuk diubah menjadi air minum segar.
Proses ini disebut distilasi. Beberapa kapal selam dapat menghasilkan hingga 40.000 galon air tawar per hari. Ini digunakan untuk segala hal mulai dari mendinginkan peralatan elektronik hingga memasak dan mandi.
Karena kapal selam terbuat dari logam, material ini menghantarkan panas dari dalam kapal ke air sekitar yang lebih dingin. Agar awak kapal tetap nyaman, kapal selam juga membutuhkan sistem pemanas. (Wonderopolis)
VIDEO Unboxing POCO X3 Pro Seharga Rp3,9 Juta