Cara Mencegah Penularan Hepatitis Pada Bayi Jika Ibu Terinfeksi Hepatitis Saat Hamil
Total penderita hepatitis B di Indonesia tahun 2007 mencapai 13 juta jiwa. Angka ini membuat Indonesia menempati peringkat kedua setelah Myanmar sebagai negara dengan kasus hepatitis tertinggi se-Asia Tenggara, mengutip data terbitan Kementerian Kesehatan RI tahun 2012.
Ibu hamil yang terinfeksi HBV bisa menularkan virus ke bayinya selama proses persalinan. Bagaimana cara mencegah penularan hepatitis pada bayi yang baru lahir, jika ibu punya hepatitis saat hamil?Apa itu hepatitis B?
Hepatitis B adalah infeksi hati menular yang disebabkan oleh virus HBV. Virus hepatitis B (HBV) ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui darah, air mani, atau cairan tubuh lainnya yang terkontaminasi virus. Didiagnosis positif hepatitis B berarti Anda mungkin membawa virus HBV dalam tubuh untuk sepanjang sisa hidup Anda, yang bisa menyebabkan masalah hati serius.
Dalam beberapa kasus, tidak ada gejala yang tampak pada pasien dengan infeksi Hepatitis B, bahkan mereka bisa tidak tahu bahwa mereka menderita penyakit tersebut. Sedangkan dalam kasus lainnya, pasien mengalami gejala mirip flu biasa, yang dibarengi dengan menguningnya kulit dan mata mereka. Satu-satunya cara untuk mendeteksi infeksi Hepatitis B adalah dengan menjalani tes darah.
Apa pengaruhnya hepatitis pada bayi jika ibu terinfeksi saat hamil?
Bayi dalam kandungan pada umumnya tidak terpengaruh oleh virus hepatitis milik ibunya selama kehamilan. Namun, bayi Anda bisa terinfeksi saat lahir, jika ibu positif memiliki virusnya. Biasanya, penyakit ini diteruskan ke anak yang terkena paparan darah dan cairan vagina ibu selama proses persalinan. Ini dapat terjadi dalam persalinan normal maupun operasi caesar.
Infeksi virus hepatitis B bisa berdampak parah pada bayi. Mungkin ada beberapa peningkatan risiko tertentu saat persalinan, seperti bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat rendah (BBLR), atau kelainan anatomi dan fungsi tubuh bayi (terutama pada infeksi hepatitis B kronis). Hal itu bisa mengancam nyawa mereka.
Apabila anak terinfeksi virus hepatitis B semasa bayi dan tidak divaksin sesegera mungkin, sebagian besar kasusnya akan berlanjut menjadi kronis. Hepatitis kronis inilah yang bisa berakibat buruk pada kesehatan anak di kemudian hari, yaitu berupa kerusakan hati (sirosis) dan kadang kanker hati (terutama jika disertai infeksi virus hepatitis C). Ia juga bisa menularkan infeksi tersebut ke anggota keluarga dan orang lain di masa depan.
Cara mencegah penularan hepatitis pada bayi
1. Rutin cek kesehatan Anda selama kehamilan
Jika Anda didiagnosis positif hepatitis saat hamil, konsultasikan dengan dokter spesialis hati atau dokter kandungan Anda. Dokter biasanya menyarankan Anda untuk tes darah untuk mendeteksi keberadaan virus hepatitis dalam tubuh, dan apakah penyakit tersebut akut atau kronis. Dokter juga mungkin ingin mengambil sampel jaringan hati untuk diperiksa (biopsi) untuk menentukan apakah Anda mengalami kerusakan hati.
Tes darah bisa membantu dokter memulai pengobatan dengan obat antivirus atau menganjurkan perubahan gaya hidup yang bisa memperlambat proses kerusakan hati. Obat antivirus diresepkan untuk diminum selama kehamilan Anda jika dibutuhkan. Obat tersebut dapat mengurangi virus dalam tubuh dan risiko infeksi bayi Anda saat kelahiran.
Ini dianjurkan karena infeksi HBV seringnya mulai merusak hati sebelum menimbulkan tanda-tanda dan gejala.
2. Vaksin bayi Anda
Semua bayi baru lahir harus langsung menerima imunisasi pertama terhadap virus hepatitis B di ruang persalinan. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar semua bayi menerima vaksin, terlepas dari kondisinya. Jika bayi lahir dari ibu yang positif hepatitis, immunoglobulin HBIG juga akan diberikan dalam 12 jam pertama kelahiran sebagai “amunisi” tambahan untuk mencegah hepatitis pada bayi.
Jika tidak bisa diberikan saat itu, vaksin harus diberikan dalam waktu 2 bulan setelah kelahiran. Dosis yang tersisa diberikan dalam 6-18 bulan ke depan. Bayi yang diberi vaksin serta HBIG memiliki lebih dari 90% peluang untuk terlindungi dari infeksi hepatitis B seumur hidupnya.
Jika bayi baru lahir Anda tidak menerima dosis HBIG di 12 jam pertama setelah kelahirannya, Anda harus memastikan bahwa ia akan menerimanya saat berusia satu bulan. Dosis vaksin ketiga harus diterima bayi Anda pada usia enam bulan untuk memastikan perlindungan sepenuhnya. Ia juga akan ditawarkan dosis booster dengan vaksinasi pra-sekolah pada sekitar usia 3 tahun dan 4 bulan. Ketiga suntikan HBV diperlukan untuk perlindungan seumur hidup.
Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
The post Cara Mencegah Penularan Hepatitis Pada Bayi Jika Ibu Terinfeksi Hepatitis Saat Hamil appeared first on Hello Sehat.