Cara Menghemat Pengeluaran Sehari-hari
Pernahkah Anda merasa sudah menghemat dan menahan diri untuk tidak membeli barang idaman, tapi saldo tabungan tidak bertambah secara signifikan? Seringkali hal ini terjadi karena pengeluaran yang menguras tabungan Anda bukan berasal dari hal-hal tersier yang bernilai besar, tapi dari pengeluaran sehari-hari yang tampak kecil dan tidak diperhitungkan sebelumnya.
Hal-hal yang sering disepelekan ini yang kadang justru membuat tabungan tidak dapat berkembang, untuk itu Anda perlu memperhatikan kebiasaan mengenai pengeluaran sehari-hari ini, dan mengubah menjadi kebiasaan yang positif dan bermanfaat bagi keuangan. Simak pembahasannya berikut ini
Makanan
Hal ini mungkin sepele namun sebenarnya sangat berpengaruh karena tentu makanan merupakan kebutuhan utama yang setiap hari Anda konsumsi bukan? Letak pemborosan biasa terjadi bila Anda terlalu sering membeli makanan dari luar. Contohnya saat istirahat kantor, Anda mungkin terbiasa untuk membeli di luar atau di kantin. Padahal dengan membawa bekal, maka Anda akan berhemat banyak.
Mungkin nilainya tidak begitu terasa dalam sehari, namun bila dikalikan dalam sebulan, maka mungkin akan terkejut dengan nilai yang dapat dihemat dari kebiasaan ini. Selain itu, kurangi pula kebiasaan ngemil atau meminum minuman manis. Bila memang harus mengemil atau menikmati kopi untuk menyegarkan pikiran, maka Anda juga dapat membawa dari rumah atau menyeduh sendiri, sehingga lebih hemat.
Kendaraan
Untuk menghemat biaya BBM dan mengurangi polusi, ada baiknya Anda terbiasa untuk menggunakan angkutan umum seperti bus. Bila kantor memberikan fasilitas antar jemput, maka dapat juga dimanfaatkan. Selain itu, Anda juga dapat mengajak teman kantor yang bertempat tinggal dekat dengan Anda untuk pergi kantor bersama-sama sehingga dapat menghemat biaya transportasi. Anda dapat mengatur bersama untuk bergantian membawa kendaraan sehingga dapat tetap adil dan juga berhemat. Untuk perawatan kendaraan, sebisa mungkin lakukan sendiri perawatan yang dimengerti, misalnya daripada mengeluarkan biaya untuk mencuci di luar, ada baiknya untuk mencuci sendiri di rumah.
Pakaian, produk, dan jasa perawatan diri
Pakaian dan perawatan diri yang standar memang merupakan kebutuhan pokok, namun yang sering terjadi pengeluaran banyak dikeluarkan untuk pakaian atau perawatan yang merupakan keinginan dan kebutuhan. Misalnya saja Anda sudah memiliki cukup banyak baju kerja atau gaun, namun melihat pakaian model terbaru membuat Anda ingin memiliki pakaian tersebut. Hal ini bila tidak dikendalikan tentu menjadi pemborosan, dan Anda membeli barang yang sebenarnya tidak begitu diperlukan.
Selain pakaian, ada banyak produk dan jasa perawatan yang cukup menguras kantong. Misalnya saja manicure atau pedicure. Perawatan ini sebenarnya bukan merupakan kebutuhan utama dan sebenarnya sah-sah saja bila sesekali dilakukan. Namun bila hal ini menjadi keharusan, tentu akan menguras kantong Anda padahal mungkin dana tersebut dapat lebih bermanfaat bila ditabung.
Sosial
Tuntutan dalam kehidupan sosial juga seringkali membuat pengeluaran menjadi besar. Misalnya saja Anda bergaul dengan orang-orang yang cenderung boros, tentu dalam bersosialiasi dengan mereka Anda juga harus mengikuti gaya mereka. Misalnya dengan nongkrong di kafe mahal atau membeli barang-barang branded.
Hal ini boleh saja dilakukan bila Anda memang mempunyai kondisi keuangan yang sudah mapan. Namun bila kondisi keuangan sebenarnya belum cukup untuk memenuhi gaya hidup tersebut, maka ada baiknya untuk mulai mengatur pergaulan Anda. Tentu bukan berarti Anda tidak boleh berhubungan dengan orang-orang tersebut, namun Anda mungkin dapat mengatur frekuensi sehingga tidak memberatkan keuangan.
Olahraga atau hobi
Seringkali hobi membuat orang lupa waktu dan juga bahkan kondisi keuangan mereka. Anda dapat meminjam atau bertukar alat dengan teman yang lain sehingga dapat menghemat pengeluaran. Bila baru mencoba olahraga tertentu, jangan mengeluarkan dana terlalu besar untuk membeli peralatannya karena belum tentu Anda akan terus menggeluti olahraga tersebut dalam waktu lama.
Artikel ini merupakan kerjasama antara Republika.co.id dengan Cermati.com, portal pembanding produk keuangan Indonesia