Cara Sederhana Cek Jantung Sebelum Berolahraga
Masih banyak orang yang merasa bahwa untuk melakukan olahraga, yang terpenting adalah memiliki otot-otot dan tulang kuat. Padahal, sebenarnya yang menjadi “motor” dari tubuh kita adalah jantung. Jantung merupakan pompa paling efisien yang memompakan darah ke seluruh tubuh secara terus-menerus tanpa henti melalui pembuluh darah, termasuk ke otak, organ tubuh, otot, dan tulang.
Jika kerja jantung terlalu berat sampai jantung tidak mampu memenuhi kebutuhan otot, maka kerja jantung tersebut akan terganggu dan pada akhirnya, otot dan tulang tidak akan mampu lagi bergerak.Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui keadaan dan kemampuan jantung sebelum mulai melakukan olahraga. Denyut jantung adalah satu-satunya indikator objektif tingkat kemampuan tubuh berolahraga. Jangan sampai denyut jantung Anda melebihi jumlah maksimal yang justru akan membuat jantung Anda membunyikan alarm tanda bahaya.
Metode sederhana untuk mengukur denyut jantung adalah dengan meraba pergelangan tangan di bawah ibu jari secara ringan atau leher di bawah rahang kita. Hitunglah jumlah denyut nadi dalam 1 menit, kemudian dikalikan 6.
Pastikan Anda mengukurnya dalam keadaan tubuh berhenti beraktivitas untuk mendapatkan ukuran yang lebih akurat. Kemudian, ukur denyut jantung maksimal Anda dengan rumus 220 – usia Anda. Setelah itu, baru tentukan berapa persen intensitas olahraga yang bisa Anda lakukan.
Berhentilah berolahraga dan beristirahatlah saat jantung terasa kelelahan. Banyak kasus gagal jantung yang berakibat fatal terjadi karena pelaku olahraga tidak tahu kapan harus berhenti. Kasus ini kerap terjadi dalam olahraga permainan karena ada unsur kompetisi yang membuat kita tidak merasakan tanda bahwa jantung kita sudah kelelahan.
Prinsipnya, apapun olahraga yang Anda pilih, yang paling penting adalah mengetahui kemampuan tubuh Anda, Rencanakan latihan dan olahraga secara tepat agar kerja jantung tidak terlalu berat.
Narasumber: dr. Michael Triangto, Sp. KO, Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Klinik Slim & Health Sporty Therapy Taman Anggrek, Jakarta.