Catat Nih! 5 Tips Kencan Online Aman ala Gen Z
Ilustrasi: Yogas Design/Unsplash
Uzone.id – Hidup di era serba digital seperti sekarang, berkenalan dan mencari jodoh lewat internet bukan lagi hal janggal. Justru hal ini menjadi salah satu ‘jalan ninja’ bagi anak-anak muda jaman sekarang.
Munculnya layanan aplikasi kencan online seperti Tinder, OKCupid, dan lain-lain dianggap sebagai solusi para pengguna dalam mencari kenalan baru dan berkencan – entah untuk bersenang-senang, atau memang dari awal niatnya mencari pasangan hidup.Online dating, atau kencan online dikenal sebagai kegiatan yang susah-susah gampang. Setidaknya, buat kalian yang masih muda, ada beberapa tips dari Gen Z terkait kencan online yang aman.
Pertama, jangan langsung terlena dengan bio profil yang ‘wah’.
Dari pengakuan pengguna Tinder asal Tangerang, Gina Salsabila, dia mengklaim kalau kita jangan langsung termakan oleh bio profil yang terlihat menarik.
“Satu hal yang wajib banget itu mengecek informasi penting yang mereka taruh di profil, seperti pekerjaan. Jadi bukan hanya pick-up line atau quote lucu aja,” ungkapnya.
Pendapat yang sama juga datang dari Aulia, pengguna dari Jakarta Selatan.
Baca juga: Apa Hukum Cari Jodoh Lewat Aplikasi Kencan dalam Islam?
“Biasanya lihat dulu, apakah mereka punya foto bareng teman-teman atau hewan peliharan. Cara ini untuk memastikan kalau mereka adalah orang beneran,” kata Aulia.
Kedua, pilih profil yang centang biru.
Dari pengakuan Dyana Putri asal Bandung, memilih orang berdasarkan tipe akunnya pun juga menjadi kewajiban.
“Hal paling penting buat saya adalah profil yang sudah diverifikasi. Setidaknya ini bisa jadi jaminan keamanan paling dasar dan mengantisipasi mereka bukan penipu,” kata Dyana.
Dia melanjutkan, “kalau nggak ada centang biru, nggak akan aku swipe right. Kalau sudah centang biru, itu bikin saya yakin kalau mereka adalah orang yang sama dengan foto profilnya.”
Ketiga, coba video date.
Nyatanya, ketika sudah berkenalan secara virtual, bagi Gen Z di Indonesia nggak ada salahnya tetap santai tanpa buru-buru bertemu secara fisik.
Hal ini bisa memanfaatkan fitur di dalam aplikasi kencan yang digunakan. Misal, di Tinder pengguna dapat menggunakan fitur Face-to-Face untuk melakukan video call. Aktivitas ini dipercaya bisa menjadi patokan, tak hanya persoalan tampang, tapi juga kenyamanan saat berinteraksi.
“Video call date itu bisa mendeteksi red flag, dan juga green flag. Pastikan sudah sama-sama sepakat untuk video date untuk mengenal satu sama lain,” kata remaja bernama Annisa.
Baca juga: Aplikasi Kencan Gay Ini Dipakai Mata-mata Inggris untuk Lacak Tentara Rusia
Keempat, jangan ragu untuk report.
Setiap aplikasi kencan online seharusnya memiliki fitur keamanan yang dapat dipakai semua pengguna untuk melaporkan (report) user lain yang mencurigakan.
Bagian ini tentu saja setiap pengguna harus menelusuri dan mengenal lebih jauh tentang aplikasi yang digunakan supaya jika sewaktu-waktu ada kejadian tak diinginkan, kita langsung tahu cara melakukan report.
Kelima, tanya ke orang terdekat.
Cara ini dianggap sebagai jalan termudah. Anak muda jaman sekarang sering spill atau membeberkan ke orang terdekat seperti teman atau bahkan keluarga tentang orang-orang yang baru mereka kenal – dan tentunya berpotensi jadi teman kencan.
Dengan meminta pendapat dan feedback ke orang terdekat, setidaknya kita bisa melihat perspektif lain dan tidak terbuai dengan rayuan si calon teman kencan.
Gimana menurut kalian?