Cerita Nelayan Terdampar 18 Jam di Pulau Sekitar Krakatau Saat Tsunami
Puji dan Ikhsan, merupakan dua nelayan asal Desa Kenali, Rajabasa, Lampung Selatan, yang menjadi saksi bencana tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam. Mereka bertahan selama 18 jam di sebuah pulau sekitar Gunung Anak Krakatau sebelum akhirnya menyelamatkan diri ke Pulau Sebesi.
Puji bercerita, sebelum terjadi tsunami, ia bersama dengan para nelayan lain sedang memancing ikan. Saat tsunami datang, perahu yang ia tumpangi terbawa arus ke sebuah pulau lain yang ada di sekitar Gunung Anak Krakatau."Ceritanya lagi mancing, terjadilah letusan Krakatau. Jadi gelap semua Krakatau, kemudian timbul tsunami ada gelombang besar sekitar pukul 21.30 WIB. Jadi kita itu langsung berusaha melarikan diri ke arah tengah, ke pulau," kata Puji di Desa Kenali, Rajabasa, Lampung Selatan, Rabu (26/12).
Selama lima jam di pulau itu dan melihat situasi yang sudah mulai kondusif, Puji lalu menuju ke Pulau Krakatau Besar untuk berlindung. Di sana, ia mengaku terdampar hingga Senin (24/12) pagi sebelum akhirnya ke Pulau Sebesi.
"Saya jadi nyandar di pulau sana, bertahan dengan masak air dari botol Aqua yang ada. Minggu pagi kita mau kembali, tapi dihadang oleh angin besar, akhirnya lusa kita baru bisa mendarat di pulau (Sebesi)," ucap Puji.
Lain halnya dengan Ikhsan. Ia tidak seberuntung seperti Puji saat tsunami datang. Perahu yang ia gunakan langsung hancur dan ia berusaha bertahan diri dengan cara berenang menuju pulau terdekat.
"Perahu saya hancur dan saya langsung berenang ke pulau terdekat. Hampir sekitar 18 jam di pulau itu, saya akhirnya ditolong oleh nelayan dari Jawa yang kebetulan melintas, saya langsung dibawa ke Pulau Sebesi," kata Ikhsan.
Setibanya di Pulau Sebesi, Puji dan Ikhsan langsung dievakuasi oleh tim Basarnas dan kembali pulang ke rumahnya di Desa Kenali. Namun hingga kini, Ikhsan dan Puji masih mencari kepastian dari 11 rekannya sesama nelayan yang belum diketahui keberadaannya.
Sebab saat kejadian disebutkan ada banyak nelayan yang sedang memancing ikan di sekitaran Gunung Anak Krakatau.
"Ya ini kan warga kita masih ada yang hilang, kita hanya ingin kepastian bagaimana proses evakuasinya," ucap Ikhsan.