Home
/
News

Cuaca Ekstrem, Pendakian ke Rinjani Ditutup

Cuaca Ekstrem, Pendakian ke Rinjani Ditutup
TEMPO.CO31 December 2016
Bagikan :

Demi pemulihan ekosistem dan antisipasi cuaca ekstrim, selama tiga bulan mendatang pendakian gunung Rinjani ditutup. Terhitung mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2016 direkomendasikan penutupannya seperti biasa tahun-tahun sebelumnya.

Setelah dibuka kembali, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) akan menerapkan ketentuan baru, yaitu keharusan pendaftaran pendakian melalui on line dan pembayaran tiket pendakian melalui BNI dan Bank Mandiri.

Ketentuan baru tersebut disampaikan oleh Kepala Balai TNGR Agus Budi Santosa di kantor Dinas Kehutanan Nusa Tenggara Barat (NTB). “Alasan penutupan karena pemulihan ekosistem dan cuaca ekstrim,” kata Agus, Jumat, 30 Desember 2016.

Menurut Agus, koneksi online pendaftaran pendakian juga akan didukung PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT XL Axiata Tbk. di pintu pendakian. Juga akan dibatasi jumlah pendaki yang berangkat dalam satu hari sekitar 100-200 orang sesuai analisa daya dukung dan daya tampung yang akan diperoleh.

Sebelumnya, pernah terjadi rekor pendakian dalam sehari pada saat Lebaran ke-6 sebanyak 1.200 orang. Normalnya sekitar 60-80 orang atau pada bulan puasa sebanyak 20-40 orang. Adapun pendakian selama bulan Juni, Agustus, dan September didominasi wisatawan mancanegara.

Selain itu, mengingat banyaknya pendakian melalui jalur ilegal atau jalur tikus, maka pintu pendakian Rinjani juga akan dipindah tidak lagi dari Sembalun Kabupaten Lombok Timur dan Senaru Kabupaten Lombok Utara. Tetapi dialihkan ke Pos II yang berjarak sekitar delapan kilometer dari pos semula. Sedangkan yang dari pintu Senaru ke Jebak Gawah kurang lebih 1,8 kilometer ke dalam. “Kalau sudah dipindah, layanan pendakian bisa selama 24 jam,” ujarnya.

Selain itu, Balai TNGR juga akan menerapkan aturan jaminan pembayaran uang sampah. Jumlahnya masih diperhitungkan mengingat kemampuan wisatawan nusantara. Ada yang menghendaki jaminannuya Rp 500 ribu. ‘’Kalau wisatawan mancanegara tidak masalah. Tetapi jumlah itu terlalu besar untuk lokal,’’ ucap Agus.

Selama 2016, jumlah pendaki yang resmi melalui pintu pendakian Senaru dan Sembalun mencapai 91.412 orang, 61.117 pendaki lokal dan 30.295 pendaki mancanegara.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita Terkait:
populerRelated Article