Cuma Mau Jual Ponsel Mahal, Tahunya Malah Bangkrut
Produsen telepon seluler, Vertu, selama ini terkenal sebagai penghasil Ponsel mahal. Satu unitnya bisa dibanderol dengan harga US$11 ribu (Rp146,72 juta).
Dilihat dari harganya, sudah bisa ditebak Vertu ini menyasar kelas atas—kelas yang tak peduli seberapa besar harga ponsel asalkan dia mewah.Karena pasarnya adalah kaum jetset, perusahaan yang didirikan Nokia pada 1998 ini menggunakan bahan-bahan premium, seperti baja berkualitas, kulit asli, dan berlian.
Karena harganya kelewat mahal, konsumen Vertu terbatas. Belum lagi teknologi ponsel ini kalah bersaing dengan smartphone yang ada saat ini.
Namun nasib perusahaan ini tak selanggeng pembeli berduit yang diincarnya. Vertu gulung tikar.
Dilansir dari TechCrunch, Sabtu 15 Juli 2017, selama satu dekade, konsumen ponsel ini menurun drastis. Bangkrut, perusahaan tersebut memangkas 200 pekerjaan untuk likuidasinya. Pemilik Vertu saat ini, Hakan Uzan, gagal mengajukan pinjaman sebesar 1,9 juta poundsterling (Rp32,84 miliar) untuk menarik perusahaan dari kebangkrutan.
Perusahaan kini justru memiliki tumpukan utang senilai 128 juta poundsterling (Rp2,21 triliun). Sekadar informasi, Vertu diakusisi oleh Baferton oleh miliarder asal Turki ini.
Ukaz ingin memperbaiki brand Vertu dan teknologinya. Kalau bisa, dia akan membangun kembali Vertu.
Sayangnya, pengajuan kredit ini ditolak oleh kreditur.
Dilansir dari Business Insider, pada tahun 2014 laporan keuangan yang dipublikasikan Vertu menunjukkan bahwa kerugian Vertu mencapai 53 juta poundsterling (Rp916,23 miliar). Ada juga pengakuan pegawai Vertu yang mengaku gaji mereka tak dibayarkan sejak lama.(Sah)