Daftar Gadget dan Layanan Digital yang ‘Tutup Usia’ Sepanjang 2022
Uzone.id - Begitu banyak produk teknologi yang diluncurkan sepanjang tahun 2022. Tapi, di tahun 2022 juga, banyak banget fitur, aplikasi hingga gadget yang akhirnya tutup usia alias dimatikan.
Di tahun ini, ada banyak fitur dari perusahaan teknologi sekelas Google, Meta, Microsoft, sampai Apple yang berakhir kiprahnya untuk selamanya. Padahal, beberapa di antaranya dianggap sebagai produk yang populer di masanya.Malah, teknologi yang sudah populer dan merakyat banget untuk masyarakat Indonesia juga turut dihentikan layanannya.
Memangnya, ada apa saja sih produk teknologi yang mati di tahun 2022? Berikut, tim Uzone.id sudah merangkumnya buat kalian. Simak deh, Uzoners!
Internet Explorer
Meski hanya digunakan hanya untuk download Google Chrome saja, namun browser Internet Explorer sudah setia menemani para pengguna PC atau laptop berbasis Windows selama 25 tahun.
Baca juga: Internet Explorer 'Tutup Usia' Setelah 27 Tahun Hadir di Windows
Browser ini digantikan oleh Microsoft Edge yang jauh lebih ringan dan bisa dipasang ekstensi yang mirip seperti peramban Chrome dari Google. Browser yang baru juga lebih cepat, minim pengaturan lanjutan, dan lebih aman juga karena ditopang oleh sistem keamanan paripurna dari Microsoft.
YouTube Go
Aplikasinya para penghemat kuota, diberangus juga oleh Google. YouTube Go padahal berguna banget bagi sebagian orang yang masih ingin menikmati video di YouTube, tanpa mengorbankan kuota lebih banyak.
Baca juga: Hilang dari Play Store, YouTube Go Resmi Disuntik Mati
Pertama kali diluncurkan tahun 2016, aplikasi ini akhirnya dihentikan juga pada Agustus tahun ini. Cukup disayangkan sih, karena YouTube Go benar-benar bermanfaat tak cuma buat pengguna yang ingin menghemat paket data, tapi juga pemilik smartphone ‘spek kentang’ yang masih banyak di negara-negara berkembang.
iPod Touch
Pada Mei tahun lalu, Apple menyatakan bahwa perangkat pemutar musik iPod Touch tidak lagi dijual. Seri terakhir yang dijual Apple dirilis sekitar tahun 2019 dengan tampilan yang persis seperti generasi sebelumnya.
Baca juga: Selamat Tinggal iPod! Apple Resmi Matikan iPod Touch
Kehadiran iPod Touch, terutama dalam beberapa tahun terakhir memang agak membingungkan. iPod Touch dibuat mirip seperti iPhone, kurangnya hanya di kemampuan seluler untuk menelepon saja.
iPhone Mini
Seri Mini dari jajaran iPhone pertama kali diperkenalkan pada iPhone 12, kemudian berlanjut di iPhone 13. Sayang, penjualannya malah tak sesuai harapan Apple, sehingga membuat perusahaan menghentikan kiprah dari seri iPhone yang amat ringkas ini.
Apple menggantikannya dengan iPhone 14 Plus yang rilis tahun ini. Tapi nyatanya, seri Plus pun juga bernasib sama dengan Mini, dimana penjualannya yang tak impresif.
Jaringan 3G
Tahun 2022 pun menjadi akhir dari jaringan 3G di Indonesia. Secara bertahap, operator seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menghentikan layanan 3G, dan frekuensinya dialihkan untuk meningkatkan kualitas jaringan 4G LTE dan memperluas jangkauan 5G.
Terhitung sampai saat ini (data Oktober 2022), Telkomsel sudah ‘menyuntik mati’ jaringan 3G di 185 kota/kabupaten. Sedangkan IOH, sejauh ini sudah menonaktifkan jaringan 3G di seluruh Indonesia dan sepenuhnya beralih ke 4G LTE.
Baca juga: XL Axiata Cicil Matikan 3G, Bagaimana Nasib Pengguna?
Adapun untuk XL Axiata, setidaknya proses dimatikannya jaringan 3G sudah mencapai 95 persen (data awal Desember 2022). Dari update terbaru, jaringan 3G sepenuhnya akan dimatikan total oleh operator tersebut di tahun ini.
TV analog
Analog Switch off alias migrasi siaran TV analog ke digital untuk wilayah Jabodetabek resmi dimatikan pukul 23:59 WIB pada 2 November 2022. Dimatikannya siaran TV analog pun mulai berlanjut di berbagai kota di Indonesia.
Dihentikannya siaran TV analog membuat masyarakat wajib menggunakan STB TV digital agar dapat terus menyaksikan channel TV favorit mereka.
Baca juga: Cara Scan Siaran Digital di Smart TV dan TV Analog dengan STB
Bisa juga menggunakan smart TV yang sudah mendukung teknologi DVB-T2, ataupun memanfaatkan Android TV Box yang memungkinkan pengguna menyaksikan tontonan menggunakan koneksi internet.
IGTV, Boomerang, Hyperlapse
Dikutip dari Giznext, beberapa aplikasi media sosial besutan Meta, turut dimatikan di tahun lalu. Di antaranya adalah Instagram IGTV, karena semua konten vertikal kini bisa disaksikan langsung via aplikasi Instagram.
Baca juga: Sayonara IGTV, Instagram Makin Prioritaskan Fitur Reels
Aplikasi terpisah seperti Hyperlapse dan Boomerang juga ‘disuntik mati’ oleh Meta. Sama halnya, fitur utama dari dua aplikasi tersebut bisa diakses melalui menu Instagram dengan mudah.
Google Stadia
Platform cloud gaming, Google Stadia cuma bisa eksis selama 3 tahun saja. Akhir September 2022, raksasa pencarian Google mengumumkan bakal mematikan Stadia karena tidak berhasil menarik minat para gamer.
Google Stadia dinilai kurang worth-it bagi para gamer. Memang banyak sekali game AAA yang tersedia di Stadia, tapi kualitasnya cukup rendah akibat kompresi video.
Baca juga: RIP Google Stadia, Bakal Ditutup Tahun Depan
Lantaran basisnya cloud, internet super cepat pun dibutuhkan untuk bermain game di Stadia. Kalau tidak, pemain cuma bisa pasrah bermain game favoritnya dalam kondisi lag.
Belum lagi harga langganannya yang mahal mencapai USD10 atau setara Rp152 ribuan per bulan, ditambah biaya ekstra agar game dapat ditampilkan dalam resolusi 4K.
Google Hangout
Di tahun lalu, Google juga menyuntik mati salah satu layanan chatting mereka, Google Hangout. Sebagai gantinya, perusahaan menyiapkan Google Chat dengan fitur yang jauh lebih lengkap dan mudah digunakan.
Baca juga: Google Suntik Mati Aplikasi Chatting ‘Hangout’
Aplikasi Google Chat sudah tersedia di iOS dan Android. Fitur-fitur yang ada di aplikasi pengganti Hangouts ini antara lain akses yang lebih mudah ke Google Meet dan Google Space. Lalu, di Gmail, fitur Chat ini bisa diaktifkan di sidebar sehingga bisa diakses tanpa buka aplikasi lagi.
BlackBerry OS
Awal tahun 2022, BlackBerry bikin kejutan. Bukan meluncurkan smartphone baru yang dinantikan para penggemarnya, melainkan kabar bahwa oerusahaan menghentikan dukungannya untuk sistem operasi BlackBerry 7.1 dan BlackBerry 10 pada 4 Januari 2022.
Baca juga: Ponsel 5G-nya Tamat Sebelum Lahir? Biarkan BlackBerry Kandas Pada Waktunya
Alhasil, ponsel BB yang menjalankan OS tersebut tidak lagi berfungsi seperti normal. Pengguna yang masih memanfaatkan panggilan telepon atau mengirim SMS, menggunakan BlackBerry Link, BlackBerry Desktop Manager, dan fitur lainnya du ponsel mereka, hanya bisa ‘gigit jari’ saat perusahaan mengumumkan kabar buruk tersebut.