Deepfake Merajalela, Simak Cara Bedakan Video Asli dan Editan AI
Ilustrasi foto: Steve Johnson/Unsplash
Uzone.id – Deepfake jadi salah satu bahaya perkembangan AI yang saat ini meresahkan warga dunia. Tidak pandang bulu, semua orang bisa menjadi korban kejahatan AI, termasuk pelecehan digital lewat konten deepfake.
Nama beken seperti Elon Musk, Taylor Swift bahkan Presiden RI Joko Widodo misalnya, mereka sempat jadi korban konten deepfake. Terbaru, Taylor Swift menjadi korban pelecehan deepfake yang disebar melalui platform X.Konten tersebut (kini sudah dihapus) membuat semua pihak geram, termasuk pemerintah AS. Bahkan, Elon Musk pun turun tangan untuk menangani kasus ini dengan cara menghilangkan nama Taylor Swift dari kolom pencarian.
Kasus pelecehan dan penipuan menggunakan konten deepfake ini memang sudah berada di level mengkhawatirkan. Tak sedikit yang tertipu dan tidak bisa membedakan mana video/foto asli dan mana video atau foto manipulasi AI.
Maka dari itu sebagai netizen yang tidak bisa lepas dari internet, khususnya di media sosial, alangkah baiknya untuk mengetahui perbedaan konten AI dan konten original atau asli.
Selain untuk melindungi kalian dari misinformasi, kalian juga bisa menjadi sumber informasi bagi orang lain yang masih tidak bisa membedakan deep fake. Berikut beberapa cara membedakan konten deepfake:
Pertama, perhatikan bagian wajah
Konten deepfake hampir selalu mengubah bagian wajah menjadi orang lain. Perhatikan bagian pipi dan dahi, sering kali bagian ini terlihat halus, atau bahkan terlalu keriput. Selain itu, perhatikan juga bagian bibir dan mata, video deepfake biasanya memiliki ketidaksesuaian gerakan mata dan juga bibir.
warna kulit, keriput wajah, garis rambut bahkan hidung juga bisa terlihat tidak alami dan menimbulkan kejanggalan dalam video deepfake.
Gerakan di wajah juga kadang tidak sesuai dengan kata-kata yang diucapkan. Selain itu, ekspresi wajah juga biasanya tidak sinkron dan tidak alami, bahkan dalam beberapa kasus terlihat kaku.
Ada juga bayangan yang tidak sesuai dan tumpang tindih pada area wajah yang menyebabkan konten tersebut terlihat seperti editan.
Selain itu, melansir dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), kalian juga perlu memperhatikan kacamata yang digunakan, apakah ada pantulan cahaya? Atau ada sudut yang berubah ketika orang lain bergerak? Biasanya, deepfake gagal untuk mewujudkan tanda pencahayaan alami seperti di atas.
Kedua, periksa kualitas audio
Meskipun saat ini ada fitur untuk meniru suara seseorang, tapi suara deepfake cenderung seperti robot dan di beberapa waktu bisa melenceng dari suara yang mereka ikuti. Selain audio, periksa juga konteks video yang beredar karena beberapa video menyebarkan sebuah konten dengan konteks yang tidak sesuai.
Ketiga, periksa fakta
Salah satu yang bisa dilakukan adalah memeriksa fakta dengan mencari informasi di internet atau di portal berita. Salah satu deepfake yang saat ini banyak tersebar adalah mengenai politik, kalian bisa mencari tahu kebenarannya dengan mencari informasi dari berbagai sumber.