Candi Borobudur merupakan peninggalan sejarah umat Budha yang mendapat pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Untuk melestarikan sekaligus mempromosikan keindahan Candi Borobudur, PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko akan menggelar Borobudur Cultural Feast 2016 pada 17-18 Desember 2016 mendatang.
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata, Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah mengatakan bahwa salah satu aspek yang akan diangkat dalam gelaran ini adalah realisasi alat musik yang terpampang dalam relief candi yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah ini.
Edwin mengatakan, wisatawan mancanegara maupun lokal tak hanya dapat menikmati keindahan peninggalan sejarah leluhur beratus-ratus tahun yang lalu, tapi juga bisa mengambil inspirasi dari cerita kehidupan masa lalu yang tersaji dalam relief-relief candi.
“Borobudur selama ini kita kenal sebagai candi, tapi sebenarnya banyak menyimpan inspirasi dari kehidupan leluhur di zaman 1300 tahun yang lalu. Dari sekian aspek budaya yang tercakup di Borobudur, kita angkat seni musik yang memang tergambar dalam relief Borobudur,” ujar Edwin pada temu media ‘Borobudur Cultural Feast 2016’ di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (15/12/2016).
Untuk merealisasikan alat musik yang terpampang pada relief Candi Borobudur, PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko bekerja sama dengan Jaringan Kampung Nusantara, yang dimotori oleh Trie Utami. Dari 23 alat musik yang teridentifikasi pada relief, ada 3 alat musik yang bisa dibuat replikanya dan akan dimainkan oleh Dewa Budjana pada gelaran Borobudur Cultural Feast 2016.
“Borobudur Cultural Feast mungkin adalah yang pertama di dunia. Dimana kita bisa mendapat gambaran bahwa leluhur kita beribu-ribu tahun yang lalu sudah mengenal alat musik yang terlihat dalam relief candi. Sehingga saya kira Borobudur nggak hanya sebagai pusat ritual keagamaan tapi lebih kepada Big Library Kejayaan Indonesia,” ujar Trie Utami.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edi Setijono menambahkan selain pertunjukan musik menggunakan alat musik replika dari relief, Borobudur Cultural Feast 2016 juga diramaikan dengan pertunjukan teater, lomba mewarnai, lomba kirab Bregada, pawai kesenian, rebana, pengajian akbar, Jathilan Sekardyu, musik angklung, Festival Dolanan & Karawitan, Kesenian Brodut Ngablak, dan aneka kesenian lainnya.
“Selain itu akan ada penampilan 40 mahasiswa dari 20 negara yang membawakan kesenian Karawitan Gangsa Nagari. Ini adalah cara kami (BUMN) untuk mendukung sektor pariwisata Indonesia,” katanya.
Untuk menyaksikan gelaran Borobudur Cultural Feast 2016 ini pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk Candi Borobudur.
Preview