Di Persib, Michael Essien Emban Beban Berat Wajib Juara
Pada satu sisi, kehadiran pemain sekaliber Michael Essien jelas akan membuat amunisi Persib menguat, pamor klub bahkan kompetisi Indonesia juga meroket. Para rival boleh jadi bakal lebih segan.
Tetapi di sisi lain, tak bisa dimungkiri, beban keharusan menjadi juara pada berbagai ajang ke depan, khususnya liga, bakal semakin berlipat menekan pundak seluruh elemen Persib. Apa jadinya kalau ternyata Persib Bandung tetap gagal juara padahal sudah merekrut seorang bintang internasional dengan menghamburkan milyaran uang?Beban ini sudah disadari oleh Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman. Menurut Djadjang, setelah gagal juara secara beruntun pada pentas Indonesia Soccer Championship 2016 dan Piala Presiden 2017, target wajib juara sudah dipikul oleh para pemain Maung Bandung pada kompetisi resmi musim 2017, Liga 1. Kehadiran Michael Essien dengan nama besarnya membuat beban itu semakin berat.
"Setiap tahun, target juara adalah hal wajar bagi klub sebesar Persib. Setelah gagal pada dua ajang sebelumnya, kali ini saya akui beban akan jauh lebih berat karena tim sudah diberi amunisi luar bisa dengan kehadiran Essien. Tapi beban adalah risiko setiap pelatih Persib dan saya sudah terbiasa dengan itu. Hanya memang, sekarang beban itu lebih besar, tapi harus dihadapi," ujar Djadjang.
Meskipun sudah resmi direkrut, prospek kontribusi Essien untuk Persib masih teka-teki yang tidak jelas, sama halnya dengan kondisi dan kualitas kekinian sang pemain. Persib dan bobotoh juga tentu kini akan harap-harap cemas menanti performa nyata sang bintang.
Bagaimanapun, Essien sudah melewati masa keemasan dalam karirnya. Jejak terakhirnya di Panathinaikos juga tak begitu meyakinkan. Sempat absen selama tiga bulan akibat pemulihan cedera, Essien kemudian hanya bermain sebanyak 13 kali dan mencetak sebiji gol sepanjang musim 2015-2016. Dari durasi kontrak dua musim untuk raksasa Yunani itu, hanya satu musim yang dijalani Essien. Kontraknya diputus lantaran rentan cedera. Essien tidak memiliki klub dan tak bermain di level kompetitif sepanjang musim 2016-2017.
Selama tak memiliki klub, Essien menumpang latihan di markas Chelsea seraya menunggu klub baru. Dia sempat mencoba melamar ke sejumlah klub di Swedia sebelum akhirnya dipinang oleh Persib Bandung untuk bermain pada kompetisi Indonesia musim 2017.
Namun Djadjang menegaskan, perekrutan Essien dilakukan dengan pertimbangan matang. Dia juga yakin kondisi Essien tidak bermasalah karena sudah melewati rangkaian tes medis.
"Semuanya dalam kondisi normal. Saya yakin dia siap untuk memperkuat Persib dan membantu tim ini berprestasi lagi," tutur Djadjang.
Apapun kondisi Essien dan kontribusinya kelak, keputusannya bergabung dengan Persib Bandung telah menjadi sensasi yang meledak di berbagai media pemberitaan, dalam maupun luar negeri. Media sosial twitter sempat menempatkan nama Michael Essien dan Persib Bandung dalam daftar puncak topik yang paling banyak dibicarakan sedunia.
Bobotoh jelas sangat antusias menyambut bintang baru Persib dengan harapan tinggi akan prestasi di masa depan. Kegagalan pahit pada pentas Piala Presiden bisa sejenak terobati berkat kado istimewa yang tidak terlupakan. Selamat datang Michael Essien!***