Diam-diam, TikTok Jadikan London Pusat Utama di Eropa
Ilustrasi (Foto: Unsplash / Kon Karampelas)
Uzone.id - TikTok, yang dikembangkan oleh ByteDance asal China, diam-diam menjadikan London sebagai pusat utama di Eropa, menurut analisis Linkedln, halaman karier perusahaan, dan sumber dengan pengetahuan tentang masalah tersebut.Tiktok merupakan aplikasi berbagi video dengan cuplikan pendek hingga 15 detik, di mana orang mengisi konten dengan sinkronisasi bibir, tarian, trik dan hal lain yang berpotensi menjadi viral.
TikTok telah diunduh lebih dari 2 miliar kali, menurut perusahaan pemantau aplikasi Sensor Tower.
Kantor terbesar TikTok ada di Los Angeles. Namun, London diam-diam dijadikan kantor terbesar kedua.
BACA JUGA: Google Maps dan Waze Update Terbaru Bawa Kabar Baik dan Buruk
Eropa penuh dengan kota-kota yang telah mendapatkan reputasi sebagai pusat teknologi global. Namun, London satu-satunya kota di Eropa di mana TikTok merekrut insinyur untuk membangun fitur baru pada aplikasinya.
Seorang pekerja teknologi di London yang didekati perekrut TikTok mengatakan bahwa TikTok sedang melakukan perekrutan besar-besaran.
Gaji yang ditawarkan di TikTok sudah menggoda staf dari perusahaan seperti Google dan Facebook, menurut analis di Linkedln.
TikTok menolak berkomentar saat dihubungi CNBC.
Aplikasi TikTok adalah versi internasional dari aplikasi lokal ByteDance, Douyin.
Pada 2017, ByteDance membeli aplikasi saingan AS bernama Musical.ly sekitar USD1 miliar atau sekitar Rp14,9 triliun (kurs Rp14.950 per 1USD) dan akhirnya menggabungkannya dengan TikTok.
TikTok juga telah mendirikan kantor dengan berbagai ukuran di 41 negara, menurut situs webnya.
Di Eropa, TikTok punya kantor di Paris, Berlin dan Dublin.
TikTok tidak mengungkapkan berapa banyak orang yang dipekerjakannya. Namun Linkedln menunjukkan punya 2.948 karyawan di seluruh dunia.
BACA JUGA: Selain Airy, 5 Startup Jaringan Hotel Ini Remuk Dihantam Covid-19
Ini mungkin sedikit lebih tinggi dari jumlah yang sebenarnya.
Saat ini, TikTok sedang merekrut 824 pekerjaan lain di seluruh dunia, menurut situs karir resminya. Sedangkan 117 pekerjaan berada di London, lebih besar dari kota lain.
Situs web karir TikTok menunjukkan bahwa perusahaan saat ini mencari pemimpin untuk machine-learning engineer dalam mengawasi kepercayaan dan keselamatan, insinyur iOS, insinyur perangkat lunak, seorang pemimpin solutions engineer, dan seorang solutions engineer.
TikTok juga merekrut manajer produk di London untuk mengawasi Eropa.
TikTok bersedia menggaji insinyur utama yang mempelajari mesin tersebut dengan gaji pokok tahunan USD246 ribu atau sekitar Rp3,6 miliar, menurut seorang pekerja teknologi yang mengklaim telah didekati untuk posisi itu.
Sumber, yang juga ingin disebut anonim memberitahu bahwa machine-learning engineer akan mengelola tim sekitar 10 staf.
Dari peran lain yang diiklankan, 110 berada di Mountain View (di mana Google berkantor pusat), 91 berada di Los Angeles, 61 berada di New York dan 60 berada di Singapura.
Kantor-kantor di Singapura, Dublin, dan Mountain View dikenal sebagai apa yang disebut TikTok sebagai pusat kepercayaan dan keselamatan, dan di sinilah pasukan moderator meninjau video yang diposting di platform TikTok.
Mereka juga menampung orang-orang dalam lingkup kebijakan yang terlibat dengan pemerintah dan pekerja lain yang berurusan dengan permintaan penegakan hukum.
London adalah kota global dengan universitas kelas dunia terdekat seperti Imperial College London, Univesity College London, Oxford, dan Cambridge.
Raksasa teknologi AS, seperti Google, Facebook, Amazon, dan Twitter telah mendirikan kantor mewah besar dengan ribuan orang di kota ini. (CNBC)
VIDEO Halodoc, Aplikasi Kesehatan Andalan Ditengah Pandemi