Diduga Remas Payudara Ariana Grande, Seorang Pastor Minta Maaf
Seorang pastor yang memimpin acara penghormatan terakhir untuk Aretha Franklin menyatakan permintaan maafnya pada Ariana Grande. Dia meminta maaf karena telah melakukan kontak fisik dengan pelantun 'God Is A Woman' itu hingga menyentuh payudaranya.
Dilansir The Guardian, awalnya pastor bernama Charles H. Ellis III itu menyapa Grande setelah dia menyanyikan lagu hit Franklin yang berjudul '(You Make Me Feel Like) A Natural Woman'. Tangan kanannya memeluk Grande dan jemarinya terlihat menyentuh sisi kanan payudara Grande. Dalam beberapa foto dan video yang beredar, tunangan Pete Davidson itu terlihat tak nyaman dengan perlakuan sang pastor.Tak hanya itu, sang pastor juga menjadikan nama Ariana Grande sebagai lelucon. Dia menyebut nama Ariana Grande sebagai salah satu menu baru di restoran cepat saji Taco Bell.
Akibat peristiwa itu, Ellis yang merupakan pastor di Greater Grace Tempet, Detroit, Amerika Serikat, yang juga menjadi tempat penghormatan terakhir Franklin, pun menjadi perbincangan. Melihat hal itu, Ellis pun meminta maaf.
"Saya tidak pernah berniat untuk menyentuh payudara wanita mana pun. Aku tidak tahu, kurasa aku melingkarkan tanganku di sekelilingnya. Mungkin aku melewati batas, mungkin aku terlalu ramah atau akrab. Tetapi sekali lagi, aku minta maaf," ujarnya seperti dikutip The Associated Press.
"Aku memeluk semua selebriti wanita maupun pria. Aku menjabat tangan mereka dan memeluk mereka. Itu adalah hal biasa di gereja, ini semua tentang cinta," sambungnya.
Tak hanya itu, Ellis juga meminta maaf pada Ariana Grande karena menyebut namanya sebagai menu makanan.
"Saya pribadi dengan tulus meminta maaf kepada Ariana, kepada para penggemarnya, dan kepada seluruh komunitas Hispanik. Ketika Anda melakukan program selama 9 jam, Anda mencoba membuatnya tetap hidup, Anda mencoba memasukkan beberapa lelucon di sana-sini," tutupnya.