Dikalahkan Alibaba, Amazon Angkat Kaki Dari China?
-
Amazon terbilang berjaya di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. Namun, perusahaan milik Jeff Bezos itu keok saat bersaing dengan Alibaba di China.
Menurut laporan Reuters pada Minggu (21/4/2019), Amazon baru saja menghentikan usaha ritel onlinenya di Negeri Tirai Bambu.Detilnya, toko online Amazon akan berhenti beroperasi pada 18 Juli 2019 mendatang. Meski begitu, bisnis Amazon di China tidak sepenuhnya terhenti karena mereka masih akan bersaing di sektor pengadaan barang impor dan layanan cloud.
Sementara itu, toko online Amazon sulit berkembang di China karena kuatnya e-commerce lokal. iResearch Global mencatat, Alibaba Tmall besutan Jack Ma dan JD.com menguasai 82% pasar e commerce domestik pada tahun lalu.
"Penjual yang masih tertarik untuk berjualan di Amazon di luar China bisa melakukannya via Amazon Global Selling," ujar Juru Bicara Amazon, dilansir Reuters.
Nantinya, konsumen di China tidak akan bisa lagi membeli barang dari penjual lokal, melainkan dengan memesannya dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Jepang melalui toko global Amazon.
Rencananya, dukungan Amazon untuk pedagang lokal pun bakal berakhir dalam 90 hari ke depan. Bahkan, gudang besar Amazon di China juga akan dievaluasi dan sebagian mungkin akan ditutup.
"Mereka (Amazon) keluar karena tidak menguntungkan dan tidak juga tumbuh," uhar analis di Wedbush Securuties, Michael Pachter.
Sementara itu, Ker Zheng, spesialis marketing di biro konsultasi Azoya beropini bahwa Amazon nyaris tidak memiliki kelebihan kompetitif ketimbang ecommerce lokal.
"Kecuali seseorang mencari barang impor spesifik yang tak bisa ditemukan di manapun, tidak ada alasan bagi konsumen untuk memilih Amazon karena mereka tak dapat mengirim barang dengan cepat seperti Tmall atau JD," tegasnya.