‘Dimusuhi’ Donald Trump, Huawei Dibela Microsoft
(Foto: dok. Nikkei Asian Review)
Uzone.id -- Drama seputar ketegangan antara Huawei dan pemerintah Amerika Serikat di bawah pimpinan Donald Trump masih terus bergulir. Kali ini, Huawei malah dapat ‘sekutu’ dari perusahaan asal AS sendiri, Microsoft.Kita semua tahu bahwa pemerintah AS kerap menunjukan keseriusannya untuk benar-benar ‘memusuhi’ Huawei, dengan cara memutus hubungan bisnis yang akan diberlakukan pada November mendatang. Namun, hal ini dianggap salah langkah oleh Microsoft.
President and Chief Legal Officer Microsoft Brad Smith menuduh pemerintah Trump telah mencerminkan sikap yang “bukan Amerika banget” terhadap Huawei. Smith juga berupaya untuk melobi pemerintah agar bisa menarik pemblokiran Huawei.
Baca juga: Huawei Mate 30 Dirilis 19 September, Masih Android?
Menurutnya, ‘permusuhan’ ini perlu dikaji kembali agar bisa memastikan bahwa tindakan pemerintah AS sudah berlandaskan pada fakta, logika, dan aturan hukum.
“Memerintah perusahaan teknologi agar bisa menjual produk tapi melarang pembelian sistem operasi atau chip, sama saja seperti ngomong ke perusahaan hotel agar bisa membukakan pintu untuk pengunjung, tapi jangan sediakan tempat tidur di kamar hotel atau makanan di restoran. Mau bagaimanapun, pemerintah memberi risiko berat ke perusahaan itu,” ucap Smith kepada Bloomberg.
Microsoft menjadi salah satu mitra pemasok Huawei selain Google, Intel, Nvidia, dan Qualcomm. Sejauh ini, diketahui memang ada beberapa diskusi dari perusahaan AS untuk melobi pemerintah agar bisa melunak terhadap Huawei.
Baca juga: Huawei Bantah HarmonyOS Jadi Pesaing Android
Selain soal sikap, mereka juga menyoroti soal kerugian potensi pemasukan yang mencapai US$12 miliar per tahun dari Huawei yang memang selama ini membeli komponen dari perusahaan-perusahaan AS.
Di sisi lain, Huawei kerap menunjukan sikap tangguh apabila AS benar-benar resmi menutup kerja sama bisnisnya.
Para pemimpin perusahaan Huawei berkali-kali bilang mereka tidak akan bergantung sepenuhnya dengan perusahaan lain, termasuk Amerika. Hal ini yang mendorong Huawei untuk lebih serius mengembangkan OS sendiri, yakni HarmonyOS.
Huawei mengaku, tentu membutuhkan waktu panjang untuk membangun ekosistem sekuat Android dari Google, yang jelas perusahaan China ini tak sedikitpun terlihat gentar terhadap pemblokiran AS.