Dinyatakan Meninggal, Laki-Laki Ini Bangun saat Mau Dikubur
Prosesi pemakaman Watson Franklin Mandujano Doroteo, warga Peru yang meninggal setelah koperasi infeksi gigi, mendadak riuh karena keluarga dan tetangganya ketakutan. Pasalnya, si mayat mendadak kembali hidup.
Watson, seperti dilansir Independent, Jumat (27/10/2017), sebelumnya telah dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter yang merawatnya. Ia meninggal karena demam tinggi seusai menjalani operasi pada Sabtu (21/10) pekan lalu.Namun, setelah ditempatkan di peti mati dan hendak dikubur, kerabat melihat tulang rusuk Watson naik turun seperti orang hidup.
Melihat kejanggalan tersebut, keluarga langsung menelepon tim dokter untuk kembali memeriksa Watson.
Seperti dilansir surat kabar Argentina, Los Andes, dokter yang datang mengutarakan hal mengejutkan: Watson masih hidup.
Setelah memastikan adanya tanda kehidupan, keluarganya langsung mengeluarkan Watson dari peti mati dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.
Keluarga menduga, Watson selama ini sebenarnya masih hidup. Tapi, Watson tampak mati karena imbas obat bius dan efek banyak obat yang diberikan tim dokter selama pengobatan.
"Mereka (tim dokter) memberikannya diazepam," kata seorang kerabat.
Kasus “bangkit dari kematian” Watson ini sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Namun, kasus seperti itu terbilang sedikit di dunia.
Pada Maret 2014 misalnya, Walter Williams mendadak menunjukkan tanda kehidupan ketika pria berusia 79 tahun itu sudah dimasukkan dalam tas mayat untuk dibalsem di Amerika Serikat.
Dua tahun sebelumnya, 2012, seorang pelayan berusia 28 tahun di Mesir sudah mau dimasukkan ke liang lahat. Ia dinyatakan meninggal dunia oleh dokter setelah terkena serangan jantung di tempat kerjanya. Namun, ia urung dikubur karena dari balik kain kafan, para pelayat melihat pelayan itu bergerak.
Kembali pada tahun 2014, persisnya di Filipina, bayi perempuan berusia 3 tahun membuat kedua orangtuanya bisa berteriak bahagia setelah kembali hidup saat sudah berada di peti mati.
Terakhir, tahun 2007, seorang pria Venezuela berusia 33 tahun dinyatakan tewas karena kecelakaan. Namun, laki-laki bernama Carlos Camejo itu terbangun ketika hendak diautopsi.
Camejo terbangun persis saat tim forensik membedah wajahnya untuk memulai autopsi. “Rasa sakit itu tak tertahankan,” kenang Camejo.
Tim forensik yang menyadari Camejo masih hidup karena darahnya masih mengalir dari wajah, segera menjahit sayatan mereka sendiri.