Home
/
Digilife

Direktur Milenial Telkom Dorong Anak Muda Bikin Platform Digital dengan Nilai Lokal

Direktur Milenial Telkom Dorong Anak Muda Bikin Platform Digital dengan Nilai Lokal
Hani Nur Fajrina14 August 2020
Bagikan :

(Direktur Bisnis Digital Telkom Fajrin Rasyid)

Uzone.id -- Kita tahu bahwa saat ini platform digital mayoritas diisi oleh pemain-pemain raksasa dunia. Direktur Bisnis Digital Telkom, Fajrin Rasyid memiliki harapan tersendiri bahwa ke depannya akan banyak platform digital buatan anak bangsa yang kaya dengan nilai lokal.

Menurut Fajrin, di masa sekarang teknologi digital dapat menentukan kelancaran bisnis masyarakat di Indonesia, khususnya bagi para pemula.

“Tentu saja teknologi itu dapat mengakselerasi pertumbuhan digital. Banyak riset yang memaparkan kalau aktivitas jualan online itu naik drastis di masa pandemi sekarang, ada juga yang terdorong untuk berpindah dari offline ke online agar tetap bisa menjalankan bisnis,” tutur Fajrin saat berbincang dengan Uzone.id secara live, Kamis sore (13/8).

Dia melanjutkan, “dugaan saya, ke depannya paling tidak implementasi digital di Indonesia meningkat sekitar 5 kali lipat dalam 5 sampai 10 tahun.”

Kemudian dia menyinggung soal pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam menjalankan bisnis di masa yang akan datang.

Baca juga: Peran Telkom dalam Membangun UMKM di Era Digital

Pertama, sudah pasti memanfaatkan platform atau kanal digital yang sudah populer, mulai dari media sosial hingga e-commerce terpercaya.

Kedua, membangun platform digital itu sendiri yang akan berguna bagi pelaku bisnis di Indonesia.

“Ketimbang pakai media sosial yang sudah ada, bisa gak ya generasi muda bikin platformnya sendiri gitu sebagai wadah orang-orang Indonesia yang mau pakai di 5 sampai 10 tahun ke depan,” kata Fajrin.

Dia mengakui memang saat ini begitu banyak raksasa teknologi yang seakan merajai pasar, mulai dari Facebook, Instagram, dan lainnya. Namun, dia tetap optimis generasi muda di Indonesia dapat menggali ide baru yang memiliki ‘beda’ dan nilai lokalisasi agar menang di pasar.

“Sekarang kita lihat saja TikTok, tiga tahun lalu belum terdengar namanya. 15 tahun lalu Facebook belum ada, orang-orang tahunya Friendster, Multiply. Platform digital itu akan selalu berubah, yang baru-baru akan terus bermunculan,” tuturnya.

Baca juga: Telkomsel Terus Dorong UMKM Semakin Go Digital

Dia melanjutkan “di bidang digital itu memang tidak mudah, sudah ada raksasa dunia, namun balik lagi, kita harus tetap mencari diferensiasinya agar memiliki keunikan sendiri. Satu lagi, ada lokalisasi, atau keunggulan lokal. Dua hal ini menjadi unsur penting jika ingin bersaing membangun bisnis di ranah digital.”

Fajrin memberi contoh, selama ini di Indonesia memiliki usaha ride-sharing dan e-commerce yang begitu kaya akan nilai lokalnya, seperti metode pembayaran yang bisa transfer bank atau secara offline alias tunai. Contoh berikutnya adalah bekerja sama dengan logistik lokal untuk distribusi agar pengiriman dapat berjalan dengan cepat dan langsung diterima oleh konsumen.

“Nilai lokalisasi itu harus sesuai dengan pasar, kondisi, dan kemampuan masyarakatnya. Riset pasar juga perlu agar tahu apa yang dibutuhkan dan diinginkan pasar. Dari situ, baru akan terlihat aspek apa yang menjadi daya tarik dari bisnis digital,” tutup Fajrin.

populerRelated Article