Dramatisnya Chinatown Singapura Pakai Night Mode ‘Cyberpunk’ Vivo V29e
Singapura, Uzone.id – Ponsel seri terbaru yang belakangan ini diluncurkan Vivo adalah V29 Series yang terdiri dari versi reguler dan versi ‘adiknya’ yang lebih terjangkau, V29e. Tim Uzone saat ini sedang menjajal kamera Vivo V29e di trip Singapura. Seperti apa hasilnya?
Di hari pertama Vivo V29 Series Ultimate Portraits Trip ini kami berkesempatan mengunjungi Pecinan atau Chinatown di Singapura pada malam hari. Namanya juga malam, tentu pencahayaan tidak maksimal. Walau Chinatown identik dengan lampu-lampu kecil, suasana area ini belum tentu dapat dijepret dengan hasil yang menarik karena cahaya temaram.Menggunakan Vivo V29e, kami mencoba menjepret beberapa objek foto seperti Pagoda, lampu–lampu kecil, suasana keramaian, hingga objek manusia.
Experience seru dan playful ternyata dapat dirasakan ketika kita memanfaatkan fitur Night Mode, ditambah Style ‘Cyberpunk’.
Vivo V29e ini menyediakan beberapa Style foto, atau bisa dibilang filter, ada Cyberpunk, Black & Gold, Dreamy Spotlight, Blue Ice, Dark Red, hingga Green Orange. Style ini dapat ditemukan langsung di opsi layar saat kita membuka kamera.
Kami memilih Style Cyberpunk karena mengandung unsur warna dramatis dominan ungu dan hijau toska. Kebetulan Pagoda ikonis di Chinatown lampu-lampunya sudah mati.
Ketika kami menjepretnya, hasilnya benar-benar dramatis. Pagoda tampak begitu gagah berbalut warna khas dunia Cyberpunk –ungu dan hijau toska– dilengkapi dengan pencahayaan yang cukup dari Night Mode Vivo V29e, serta ketajaman foto yang baik.
Langit Singapura pun terlihat cukup gelap mencekam, namun tetap jelas perpaduan antara angkasa dan efek dari awan.
Selain Pagoda, ada juga pemandangan perkotaan, sudut lain dari Chinatown, gedung, dan juga objek manusia yang dibantu dengan Style Cyberpunk ini. Hasilnya unik, dramatis, tajam, dan tipe foto yang bisa langsung diunggah setidaknya ke Instagram Stories tanpa harus diedit lagi.
Keuntungan menggunakan fitur Style pada kamera Vivo V29e memang agar memudahkan pengguna mendapatkan hasil foto dengan efek warna tertentu, jadi kita tidak repot membuka aplikasi edit foto.
Selain mengabadikan momen sederhana namun berkesan dengan Night Mode dan Style Cyberpunk, tim Uzone juga tetap menjepret beberapa foto menggunakan Auto Mode dan Portrait lengkap dengan Aura Light yang dinyalakan.
Hasilnya bisa tentu terlihat terang, pencahayaan sangat baik, ketajaman warna begitu menyala, meski pengguna tetap harus konsentrasi saat mengambil foto menggunakan Portrait, khususnya objek manusia.
Jika pencahayaan tidak terlalu memadai, bisa jadi hasil bokeh-nya tidak maksimal dan tidak sesuai harapan.
Berikut beberapa hasil jepretannya.
Dibanderol Rp4,399 juta, Vivo V29e hadir sebagai pelengkap seri V29 Series untuk pengguna yang mencari harga lebih terjangkau.
“Vivo V29 masih menjadi yang terlaris, dan kami sangat puas dengan hasil penjualannya yang melampaui target. Namun V29e kami hadirkan sebagai opsi pengguna yang mungkin usianya lebih muda dan mencari fitur-fitur sesuai kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih ramah di kantong. Kalau V29 ‘kan buat pengguna yang juga memperhatikan fitur dan kekencangan prosesor,” jelas PR Manager Vivo Indonesia, Alexa Tiara di sela media trip Vivo V29 Series Ultimate Portraits, Rabu (15/11).
Vivo V29e dibekali kamera depan 50 MP yang sudah dilengkapi fitur AF Group Photo yang berguna untuk foto grup selfie.
Sedangkan kamera belakangnya beresolusi 64 MP dengan sensor 0,5 inci serta dukungan OIS untuk hasil jepretan yang terang dan detail dalam kondisi terang maupun gelap dan lensa ultra-wide 8 MP dengan sudut 116 derajat.
Fitur lain yang turut hadir dalam smartphone ini adalah Aura Light Portrait dengan Smart Lighting Control yang bisa membantu pengguna mendapat hasil foto yang lebih maksimal dalam pencahayaan yang kompleks.
Performa Vivo V29e didukung oleh chipset Snapdragon 695 yang dikombinasikan dengan penyimpanan 256 GB dan RAM 8 GB serta dukungan RAM virtual 8GB. Untuk memaksimalkan performanya, Vivo V29e juga dibekali dengan sistem pendingin dengan total area pendinginan 17207.5 mm2.