Home
/
Digilife

Dua Kali 17-an Tanpa Balap Karung, Ternyata Begini Rasanya

Dua Kali 17-an Tanpa Balap Karung, Ternyata Begini Rasanya

-

Fajrin Rasyid17 August 2021
Bagikan :

Foto: Ilustrasi (Sarie/Uzone.id)

Uzone.id - Sudah kali kedua perayaan HUT Kemerdekaan yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus ini bukannya diramaikan oleh berbagai macam tradisi lomba, justru malah diwarnai oleh imbauan jaga jarak gara-gara pandemi. Dua kali selebrasi 17-an tanpa lomba makan kerupuk, tarik tambang, hingga balap karung.
 
Masyarakat sibuk menjaga kesehatan, berdiam di rumah saja, mengecek koneksi internet untuk memastikan jalur komunikasi tetap terjalin.

balap-karung-1
Preview

GettyImages.co.jp
 
Di momen Hari Kemerdekaan RI ini, hal baiknya, semakin terasa manfaat dari teknologi digital. Meski tak ada balap karung lagi, tapi masyarakat kini fokus di rantai silaturahim walaupun secara virtual.

Baca juga: Tips Berempati dalam Pengembangan Produk Digital ala Fajrin Rasyid

Kita melihat beberapa pemanfaatan teknologi yang sudah dimaksimalkan selama 2 tahun terakhir. Dalam dunia pembelajaran misalnya, kita melihat bahwa penggunaan teknologi menjadikan pembelajaran jarak jauh menjadi sesuatu hal yang dimungkinkan.

Dalam bidang ritel, salah satu riset menyebutkan bahwa penjualan online meningkat 400 persen selama pandemi. Di samping itu, terdapat lebih dari 30 persen pembeli e-commerce yang sebelumnya belum pernah bertransaksi secara online. Lebih jauh lagi, lebih dari 90 persen pembeli ini menyatakan bahwa mereka akan terus bertransaksi online setelah pandemi usai.
 
Dengan kata lain, meskipun kita sama-sama berjuang dan berdoa agar pandemi segera berlalu, di lain pihak pandemi telah mengakselerasi transformasi digital yang sedang didorong oleh bangsa ini.

Kita juga melihat fenomena bahwa meskipun pandemi memukul beberapa sektor industri, ternyata ada bidang-bidang yang juga tumbuh di masa pandemi ini, khususnya yang mampu memanfaatkan teknologi digital. 

Baca juga: Cermat Mengelola Pengeluaran Digital Agar Tak Boros

Di bidang UMKM misalnya, meskipun 57 persen UMKM, berdasarkan riset dari Kementerian Koperasi dan UKM, menyatakan bahwa mereka terdampak buruk karena pandemi ini, ternyata 14 persen di antaranya menyatakan bahwa mereka terdampak baik. Mereka ini adalah UMKM yang mengalami kenaikan transaksi dari digital sebagai akibat dari perubahan perilaku masyarakat yang semakin banyak berbelanja online.

Pandemi yang berdampak luas juga di sisi lain meningkatkan kepedulian antarsesama. Selain gerakan yang banyak terjadi di setiap RT, RW, ataupun unit terkecil masyarakat lainnya, kita menyaksikan banyak gerakan yang memanfaatkan media digital seperti KitaBisa.com, WargaBantuWarga, maupun inisiatif lainnya.

Makna 17-an dua tahun terakhir memang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, semangat gotong royong, memanfaatkan peluang, dan nilai-nilai positif lain, mudah-mudahan tetap dirasakan masyarakat meski terpaksa ‘terkurung’ di dalam rumah.

Mudah-mudahan kita dapat bangkit kembali dalam menghadapi pandemi ini maupun setelah pandemi ini berlalu.

Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.

populerRelated Article