Dulu Dipuja, Brio Wagon a.k.a Mobilio Nasibnya Jadi Taksi
Honda Mobilio (Foto: Uzone.id)
Uzone.id - Kehadiran Honda Mobilio di Indonesia di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) pada September 2013 berhasil bikin heboh pasar otomotif dalam negeri.
Baru dipamerkan saja, Mobilio langsung dipesan 5.000 unit saat itu. Padahal, Mobilio baru diproduksi pada Januari 2014. Malah, sampai Akhir 2014, Mobilio mendapat pesanan 10.000 unit. Wow!.Pertama kali meluncur, Mobilio dijual Rp159.5 juta (tipe S MT), Rp170 juta (tipe E MT), Rp189.5 juta (tipe E CVT), dan Rp198 juta (tipe E CVT Prestige).
Mobilio dirakit di Indonesia dan pembelian lokalnya (local purchase) mencapai 86 persen.
Mobilio dibekali mesin 1.5L L15Z1 i-VTEC 16-Valve bertenaga 118 ps dan torsi 145 Nm. Saat meluncur pertama kali dijual Rp190 juta.
BACA JUGA: Mitsubishi Xpander Tipe Sport Lebih Murah Rp3 Juta, Fitur Tetap Banyak!
Kondisinya mirip dengan All New Honda BR-V yang laris manis ketika diluncurkan di IIMS 2021.
Honda BR-V membukukan pemesanan hingga 3.200 unit di pertengahan Januari 2022.
Namun, nasib Mobilio kini makin merana. Pasalnya, Honda sendiri sudah mengurangi produksi Mobilio karena line produksinya diambil alih oleh Brio. Lihat saja data penjualan Brio yang dirilis Gaikindo, beberapa kali nangkring di posisi satu sebagai penjualan terbanyak segmen mobil penumpang.
Honda seperti memaksa konsumen yang tadinya ingin membeli Mobilio dialihkan ke BR-V. Hal itu karena harga kedua model itu bersinggungan.
Honda lebih memilih BR-V untuk jadi anak emas saat ini. Wajar saja, masyarakat Indonesia lambat laun lebih memilih mobil dengan tongkrongan SUV.
Apalah Mobilio yang masuk segmen MPV dengan lekukan bodi ala wagon. Meski demikian, masih ada saja pencintanya.
BR-V juga bisa menjegal duet All New Avanza-Xenia yang desainnya juga makin SUV.
Juga bisa menjegal keberadaan Mitsubishi Xpander dan Suzuki XL7. Apalagi, BR-V sebagai SUV termurah Honda sudah memakai fitur canggih Honda Sensing.
Mengambil Basis Brio
Honda Mobilio yang masuk ke Indonesia merupakan generasi kedua. Untuk di Jepang sendiri, Mobilio sudah mengaspal sejak tahun 2001.
Pabrik Honda di Karawang, Jawa Barat, membuat Mobilio dengan mengambil basis Brio. Makanya, gak salah dong Mobilio disebut Brio Wagon.
BACA JUGA: Irit Banget, Mitsubishi Xpander Bikin Saya Lupa Harga Pertamax Mahal
Mobilio dirancang sesuai kebutuhan konsumen Indonesia yang ingin punya mobil irit bensin, bisa nampung 7 penumpang, sesuai karakter jalan di Indonesia, dan harganya terjangkau.
Tak cuma di Indonesia, Mobilio juga diekspor ke luar negeri.
Honda Mobilio untuk Pasar Fleet
Di bulan April 2022, HPM cuma menjual Honda Mobilio tipe S dengan transmisi manual, velg kaleng, setir tak ada tombol kontrol, dan tanpa layar sentuh pada headunit-nya.
Dengan fitur terondol itu, Honda menjadikan Mobilio masuk pasar fleet yang bisa dijadikan kendaraan taksi.
Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM saat jumpa pers di IIMS 2022, mengatakan bahwa Mobilio menyisakan tipe S manual karena itu yang masih diinginkan oleh konsumen. Menurutnya, sekitar 70-80 persen pembelian fleet atau korporasi.
Namun, kata dia, tak menutup kemungkinan model lain dari Honda Mobilio bisa dijual kembali. Itu tergantung dari banyaknya permintaan konsumen.
"Apakah nanti ada lagi varian lainnya? Tergantung dari permintaan konsumen. Kita juga banyak diskusi dengan para diler kami, banyak tidak permintaannya," kata Billy.
Selain itu, Honda Mobilio juga harus dikorbankan saat langkanya chip semikonduktor. Pasalnya, parts chip semikonduktor di Mobilio juga digunakan pada Honda Brio.
"Brio itu masalah komponennya yang sama dengan Mobilio, Brio kena limitasi. Kita lebih mengutamakan produksi Brio karena demand-nya lebih tinggi," kata Billy.