Home
/
Technology

Duuh, Panggilan Spam Paling Tinggi di Indonesia

Duuh, Panggilan Spam Paling Tinggi di Indonesia

indotelko.com20 December 2018
Bagikan :

Laporan tahunan "Truecaller Insight Special Report" menyebutkan Indonesia menempati posisi teratas di kawasan Asia Tenggara yang terkena dampak oleh indeks panggilan spam.

Bank dan sektor layanan keuangan terus menjadi spammer terbesar di Indonesia.

Menurut laporan tersebut, Indonesia menempati posisi keenam belas secara global dan posisi teratas di kawasan Asia Tenggara terkait jumlah panggilan spam yang diterima dengan 15% dari semua panggilan yang diterima pengguna Truecaller adalah panggilan spam.

Indonesia adalah negara yang terkena dampak spam tertinggi di kawasan Asia Tenggara dengan rata-rata 9,9 panggilan per bulan diikuti oleh Malaysia dengan rata-rata 6 panggilan per bulan.

Dengan pertumbuhan spam 161% di Indonesia sejak awal 2018, Truecaller menemukan basis pengguna Indonesia telah berkembang menjadi 1,3 juta.

Mengenai kategorisasi panggilan spam, para top spammer di Indonesia meliputi sektor layanan keuangan dan operator dengan 81% panggilan pengguna yang diterima mencakup berbagai penawaran yang sangat mengganggu.

Telah diterima laporan dengan jumlah signifikan dari pengguna Truecaller bahwa jenis panggilan ini terkait dengan penipuan. Hal ini juga diikuti oleh perusahaan asuransi dengan persentase 20%.

Panggilan terkait penipuan dan gangguan masing-masing mengumpulkan 10% dan 9%. Panggilan spam yang telah diblokir dan diidentifikasi oleh Truecaller tahun ini mencapai 19 juta dan hal ini sangatlah mengejutkan.

Truecaller telah mengidentifikasi dan memblokir 17,7 miliar panggilan spam secara global dan telah membantu mengidentifikasi lebih dari 74,1 miliar panggilan secara umum untuk pengguna mereka.

Ini berarti bahwa setiap panggilan keempat yang diterima pengguna adalah panggilan spam.

Brazil telah mengalahkan India sebagai negara dengan dampak spam tertinggi di dunia dengan peningkatan 81% dari tahun sebelumnya. Kategorisasi pemanggil yang masuk di laporan meliputi operator, penipuan, gangguan, layanan keuangan, asuransi, telemarketer, penagih utang, politik, robocall, dan eCommerce.(ak)

populerRelated Article