e-Commerce Dipercaya Bisa Bangkitkan Kembali Sektor Pariwisata di Indonesia
Photo by Artem Beliaikin on Unsplash
Uzone.id - Satu tahun terakhir merupakan tahun dimana masyarakat dipaksa untuk menjalani kehidupan new normal akibat adanya pandemi secara global. Tentu pandemi ini memberi dampak negatif yang luar biasa, tak terkecuali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dua sektor ini adalah sektor yang paling merasakan dampaknya.Guna membangkitkan kondisi yang sempat terpuruk, pemerintah melalui kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif mengimplementasikan tiga strategi utama yaitu inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
Inovasi dan adaptasi telah diterapkan dengan transformasi penjualan produk dari offline menjadi online.
Kolaborasi juga harus dilakukan dengan berbagai stakeholders guna membangkitkan lagi industri pariwisata serta ekonomi kreatif yang ada didalamnya.
“Diantaranya melalui program Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja dan Bangga Buatan Indonesia, dimana kolaborasi antar pihak sangat dibutuhkan, termasuk dari platform e-commerce seperti Blibli yang dapat mengakselerasi transformasi digital Indonesia,” tegas Sandiaga, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam acara peluncuran program Blibli Travel & UMKM Fest, Rabu (22/04).
E-Commerce memang mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan selama pandemi. Banyak penjual yang beralih ke e-commerce untuk menjual produk-produk mereka, begitupun dengan pelaku industri pariwisata.
Pemain industri Tour and Travel mulai melihat bahwa e-commerce adalah salah satu cara untuk menjangkau pasar di masa pandemi. Masuknya seller pariwisata juga mendongkrak adanya produk jenis baru seperti virtual tour dan kupon perjalanan.
“Melalui Blibli Travel & UMKM Fest ini pun kami berharap para pelaku di industri pariwisata dan ekonomi kreatif dapat meningkatkan pemanfaatan teknologi demi menjangkau pasar pelanggan yang lebih luas, yang juga sesuai dengan transformasi digital yang pemerintah inginkan terjadi di setiap industri untuk mengantisipasi Revolusi Industri 4.0, ” ujar CEO Blibli, Kusumo Martanto.
Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran, Kemenparekraf RI, juga mengajak berbagai E-Commerce untuk mempromosikan pariwisata domestik melalui campaign yang bertanggung jawab.
Misalnya, ketika suatu daerah berada dalam zona merah, bisa dihentikan dulu promosi pariwisatanya dan lebih mempromosikan produk UMKM lokal daerah tersebut, kata Nia.
Kemenparekraf RI juga bekerjasama dengan BAKTI Kominfo dan Telkom dalam membangun platform www.indonesia.travel/id dan menjadi garda depan untuk mempromosikan pariwisata serta produk-produk lokal Indonesia.
Tak hanya itu, dalam website ini terdapat artikel-artikel serta tulisan terkait tempat yang akan dituju beserta potret dari daerah itu sendiri.