Home
/
Startup

Fakta Soal Zenius, Kurang Dari Satu Tahun Sudah 3 Kali PHK

Fakta Soal Zenius, Kurang Dari Satu Tahun Sudah 3 Kali PHK
Vina Insyani01 March 2023
Bagikan :

Uzone.id – Startup edtech menjadi salah satu sektor yang ikut terkena imbas kondisi ekonomi yang belum stabil. Pemain populer seperti Zenius pun ikut terkena imbas dengan melakukan PHK massal berkali-kali.

Selama awal tahun ini saja, sudah ada beberapa startup e-commerce yang dikabarkan melakukan pemangkasan karyawan, sebut saja OLX Indonesia yang mem-PHK kurang lebih 300 karyawannya pada akhir Januari lalu dan situs jual beli mobil Moladin di minggu kedua bulan Februari 2023.

Zenius sendiri sudah berdiri semenjak tahun 2004 oleh Sabda PS, Wisnu Subekti, dan Medy Suharta dengan konsep awal sebagai lembaga bimbingan belajar offline. Lalu, di 2005, Zenius mulai meluncurkan materi pembelajaran berbentuk CD bagi anak-anak SMA yang mempersiapkan diri masuk ujian seleksi SPMB atau SBMPTN.

Di tahun 2010, barulah Zenius secara resmi meluncurkan sebuah website pembelajaran dengan nama Zenius.net, disusul pada tahun 2019 Zenius kemudian meluncurkan aplikasi di App Store dan Play Store yang bisa diakses pelajar di seluruh Indonesia.

Di tahun 2020, Zenius Education mengumumkan pendanaan yang diraihnya sebesar USD20 juta atau sekitar Rp260 miliar dari tiga investor yaitu Northstar Group, Kinesys Group dan BeeNext.

Baca juga: Zenius PHK Karyawan Lagi, Kondisi Ekonomi Jadi Alasan

Selanjutnya, di 2022 kemarin, Zenius juga mendapatkan pendanaan dari MDI Ventures, yang mana tidak disebutkan berapa banyak dana yang digelontorkan untuk startup ini. Dengan adanya tambahan pendanaan ini, startup edtech tersebut mengklaim telah mengumpulkan lebih dari USD40 juta sejak Februari 2020.

Zenius juga melakukan akuisisi Primagama, lembaga pendidikan luar sekolah yang sudah berdiri puluhan tahun pada Februari 2022 lalu dan menargetkan kehadiran satu outlet di setiap kota/kabupaten di Indonesia pada tahun 2024 mendatang.

Akan tetapi, tak berselang lama setelah adanya kabar akuisisi ini, beberapa bulan kemudian Zenius mulai melakukan pemangkasan karyawan untuk pertama kalinya pada Mei 2022. Kabar pemangkasan karyawan ini berimbas pada 25 persen karyawannya, atau sekitar 200 pekerja.

Dilansir dari pernyataan perusahaan, PHK ini dilakukan karena perusahaan sedang mengalami kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir. 

“Untuk beradaptasi dengan dinamisnya kondisi makro ekonomi yang mempengaruhi industri, Zenius perlu melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis untuk memastikan keberlanjutan,” begitu tulis pihak Zenius.

Tak cukup sampai disana, putaran PHK turut dilakukan kembali oleh Zenius pada Agustus 2022, disaat dunia sedang ramai dengan isu ekonomi yang semakin gelap.

Baca juga: Usai PHK, Zenius Collab dengan Kemenparekraf untuk Pariwisata Lokal

Kabar soal pemutusan karyawan untuk kedua kalinya ini disebutkan berimbas pada 600 orang karyawan. Hal tersebut dibenarkan oleh CEO Zenius, Rohan Monga, namun ia tidak memberikan keterangan resmi terkait berapa banyak karyawan yang dipangkas dalam layofff jilid kedua ini.

Dan awal tahun ini, kurang lebih 7 bulan setelah putaran PHK kedua terjadi di startup edutech tersebut, Zenius Education kembali mengumumkan pemangkasan karyawan pada akhir Februari 2023.

“Dikarenakan iklim ekonomi saat ini yang menciptakan tantangan untuk startup di seluruh dunia, Zenius harus menyelaraskan dan memprioritaskan ulang organisasi untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang,” ungkap perusahaan dalam pernyataan resmi yang diterima Uzone.id, Selasa, (28/02).

Lebih lanjut lagi Zenius menjelaskan, “untuk mencapai tujuan cash flow positive dan memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan, Zenius harus membuat keputusan sulit yang akan mempengaruhi karyawan kami.”

Selain mengurangi jumlah karyawan, Zenius juga mengungkapkan sedang melakukan pengoptimalan di semua aspek bisnis untuk meningkatkan efisiensi. Zenius tidak memberikan keterangan resmi terkait jumlah karyawan yang terdampak dalam PHK kali ini, namun beberapa sumber menyebut kurang lebih 36 karyawan dirumahkan.

populerRelated Article