FBI Tangkap Pria yang Berencana Meledakkan Pusat Data Amazon
Uzone.id - Pusat data dari perusahaan e-commerce Amazon baru-baru ini menjadi target potensial serangan ekstremis.
FBI dilaporkan telah menangkap seorang penduduk asal Texas bernama Aaron Pendley atas tuduhan perencanaan untuk meledakkan pusat data Amazon, Amazon Web Services (AWS) di Virginia.Rencana Pedley ini ketahuan setelah ia mengatakan niat tersebut pada seorang mata-mata yang menyamar. Ia mengatakan akan menggunakan bahan peledak plastik untuk meledakkan pusat data Amazon dalam upaya ‘membunuh’ sebagian besar institusi internet dan federal yang diyakini bagian dari ‘oligarki’ di AS.
Pedley dikategorikan sebagai ekstrimis domestik oleh Departemen Kehakiman. Selain berniat meledakkan pusat data Amazon, ia juga mengaku hadir di peristiwa serangan Capitol pada 6 Januari lalu.
Dilansir dari Engadget, Senin (12/04), FBI pertama kali mencium rencana Pedley setelah mendapat sebuah “pengumuman peringatan” dari seorang tipster di forum web pro-milisi. Pedley juga mengharapkan adanya korban jiwa dari serangan tersebut.
Karena tindakan ini, Pedley bisa dijatuhi hukuman 20 tahun penjara jika terbukti bersalah. Entah kebetulan atau tidak, tapi kejadian ini bersamaan dengan adanya proses tuntutan Parler atas Amazon karena membuang jaringan sosial dari AWS.
Pihak Amazon sendiri telah angkat bicara dan mengatakan jika keamanan pusat data mereka sudah berada di tingkat ‘sangat serius’
Yang harus digarisbawahi jika serangan ini berhasil adalah adanya kerusakan yang cukup parah di berbagai pihak. Jika Pedley berhasil melakukan aksinya, akan adanya gangguan bahkan pemberhentian sejumlah layanan, termasuk raksasa teknologi Adobe.
Tak hanya pihak federal saja, tapi banyak orang akan kena akibatnya jika serangan ini berhasil dilakukan.
Berkaca pada kejadian ini, keamanan secara fisik dan nyata sudah seharusnya diterapkan di pusat-pusat data karena kini teroris menjadikan mereka sebagai target empuk dari serangan mereka.