Home
/
News
'Filosofi Kopi' Jadi Pembuka Festival Film Indonesia di Italia
Arah25 September 2016
Bagikan :
Preview
Film Filosopi Kopi yang diangkat dan diadaptasi dari cerita pendek karya Dee Lestari diputar sebagai film pembuka Festival Film Indonesia yang digelar di kota Firenze, Italia selama 23-25 September 2016.
Counselor Pensosbud KBRI Roma, Charles Ferdinand Hutapea dikutip dari Antara London, Sabtu (24/9) mengatakan, Festival Film Indonesia di Firenze diselenggarakan untuk ketiga kalinya oleh asosiasi Indonesia Meets Italy (IMI) yang dipimpin pasangan suami isteri Jacopo Cappuccio dan Malina Andryana.
Selain Filosofi Kopi, pemutaran film di Cinema Spazio Alfieri juga menampilkan lima judul film lainnya yakni Turis Romantis, Jingga, Pasukan Kapiten, Cahaya dari Timur, dan Tiga Dara.
Hadir pada acara festival film Indonesia sutradara film Filosofi Kopi, Angga Dwimas Sasongko dan sutradara film Jingga, Lola Amaria, dan perwakilan dari SA Films, Yoki Soufyan yang merestorasi film Tiga Dara.
Pada acara pembukaan Festival, yang dihadiri sekitar 250 penonton itu tampil penyanyi Anggun yang membawakan lagu "Snow on the Sahara" dengan iringan gitar Roberto Mori.
Sebelumnya Anggun mendapatkan penghargaan berupa "kunci kota" dari Wali Kota Firenze, Dario Nardella. Anggun dengan bangga menyebutkan dirinya sebagai orang Indonesia sangat menyukai Italia, terlebih kota Firenze yang menjadi sumber keindahan yang abadi karena adanya kekuatan seni.
Sementara itu Wakil Dubes RI untuk Italia, Des Alwi dalam sambutannya mewakili Dubes August Parengkuan menyatakan Festival ini merefleksikan kemajuan industri film Indonesia yang semakin dinamis, diharapankannya Festival ini dapat menggaungkan film Indonesia dari Firenze hingga ke seluruh Italia.
Sutradara Filosofi Kopi, Angga Dwimas Sasongko menyampaikan film Filosofi Kopi cocok dengan Italia yang dikenal sebagai surga para penikmat kopi.
Diharapkan para penonton bukan hanya menikmati film Indonesia, tapi juga cita rasa kopi Indonesia.
Orang Italia sangat mengagungkan kopi yang diracik dalam bentuk espresso sebagai kopi dengan cita rasa terbaik versi mereka, dan cenderung tidak terlalu memandang jenis racikan lain seperti kopi tubruk.
Film Filosopi Kopi mengambarkan siklus kopi mulai dari proses penanaman, pemilihan, pengolahan biji kopi hingga penyajian. Film ini berhasil membuka wawasan tentang esensi kopi yang sesungguhnya. Mereka juga menyukai pemandangan kebun kopi yang ditampilkan secara cantik dan natural.
Acara yang didukung KBRI Roma serta warga Indonesia di Italia, dan dimeriahkan dengan penampilan tarian dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Italia cabang Milan merupakan bagian dari Pekan Budaya Indonesia di Italia (Settimane della Cultura Indonesiana in Italia), yang dikelola secara terpadu KBRI Roma bekerja sama dengan berbagai pihak.
Penonton yang datang dari berbagai kota di Italia ini sangat terpesona dengan film yang sederhana namun memiliki nilai dan pesan moral yang cukup kuat.
Film ini mendapatkan tempat di hati para penonton yang sebagian besar merupakan orang Italia baik tua maupun muda. Selain warga Italia, banyak pula warga Indonesia di Italia yang dengan penuh antusias datang ke acara ini.
Sponsored
Review
Related Article