Fitur AI Bikin Harga Langganan Canva Naik 3 Kali Lipat
Uzone.id - Buat kalian yang sering gunakan Canva, jangan terkejut kalau harga langganan platform ini jadi naik sampai 300 persen. Kenaikan tarif ini digadang-gadang karena penambahan fitur artificial intelligence (AI) dalam platform desain tersebut.
Dilansir dari The Verge, Canva membenarkan kenaikan tarif bagi pelanggan global Canva Teams. Platform desain tersebut mengatakan, kenaikan tarif karena adanya fitur berbasis AI generatif yang ditambahkan.“Rangkaian produk kami telah berkembang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir dengan peluncuran penawaran baru seperti Visual Suite dan Magic Studio,” ujar Kepala Marketing dan Komunikasi Canva, Louisa Green dalam pernyataannya.
Visual Suite adalah fitur AI yang dapat mengubah dokumen menjadi situs web. Selain itu, fitur ini juga memungkinkan pengguna membuat tulisan dan tayangan slide berdasarkan perintah saja.
Sedangkan, Magic Studio adalah fitur AI yang diluncurkan pada akhir tahun 2023, fitur ini berguna untuk mengubah konsep tertulis menjadi sebuah konten di sosial media, seperti postingan sosial, gambar, video, tayangan slide, dan tulisan secara otomatis.
Di Amerika Serikat, tarif langganan meroket dari USD119,99 atau Rp1,8 jutaan per tahun menjadi USD500 atau setara Rp7,8 jutaan per tahun mulai awal Desember nanti. Meski tahun pertama akan diberikan diskon menjadi USD300 atau Rp4,7 jutaan, tarif layanan tetap melonjak dua kali lipat dibandingkan tarif sebelumnya.
Sementara itu di Australia, tarif langganan Canva Teams dibanderol harga AUD39,99 per bulan atau setara Rp414 ribuan per bulan untuk lima pengguna. Tarif langganan tersebut kemudian naik menjadi AUD13,5 atau setara Rp139 ribuan untuk setiap pengguna.
Sama seperti negara lainnya, Indonesia juga mengalami kenaikan. Canva yang dulunya menjadi andalan dan dianggap sebagai alternatif desain sederhana dan ekonomis kini menjadi berbeda.
Meskipun fitur yang ditawarkan dilengkapi dengan AI, pelanggan tetap mengungkapkan rasa kesal mereka atas fenomena kenaikan tarif ini, misalnya seorang pengguna di X (Twitter) dengan username @thomaskatalis.
Sebaliknya, dikutip dari situs Fortune, seorang pengguna seperti Jonathan Goldberg, CEO Kimberfire, merasa kenaikan tarif tersebut sepadan dengan manfaat yang diberikan, terutama terkait dengan fitur AI.
“Meskipun berdampak pada anggaran kami (perusahaannya), nilai yang diberikan Canva, terutama fitur AI-nya, membuat tetap berharga sejauh ini,” ujarnya dalam sebuah pernyataan. Hal tersebut ia katakan setelah melihat timnya lebih terbantu dengan fitur AI Canva yang mempercepat proses desain dan memungkinkan tim pemasaran menghasilkan konten yang lebih cepat.
Harga canva naik banyak ????
— Thomas Edwin (@thomaskatalis) August 30, 2024
Biasanya bayar 1 tim isi 5 orang, sekarang dihitung per orang dengan harga sama. Naik 5x lipat, diluar diskon.
Otw restrukturisasi ????
Kendati demikian, selama beberapa tahun terakhir, Canva telah berhasil merilis banyak fitur AI Generatif, misalnya generator teks ke gambar, magic media, hingga tool ekstensi background dan magic expand. Dengan ini, pengguna dapat merasakan fitur yang sesuai dengan biaya tinggi yang ditawarkan dapat sepadan.