Gara-gara BBM Naik, Pasar Ponsel Murah di Indonesia Alami Penurunan
Uzone.id - Pasar ponsel Indonesia masih mengalami penurunan sebesar 12,4 persen di kuartal 3 2022 dari tahun ke tahun (YoY). Menurut laporan IDC, penjualan ponsel di kuartal ketiga mencapai 8,1 juta unit.
Melemahnya pasar ponsel di Indonesia disebabkan adanya inflasi dan juga kenaikan BBM subsidi dan non-subsidi pada bulan September lalu. Akibatnya, daya beli masyarakat pun ikut menurun.Dampak kenaikan harga BBM dan inflasi ini berdampak besar pada penjualan ponsel terjangkau, khususnya segmen ultra-low-end (Rp1,5 jutaan) dan juga segmen low-end (Rp3 jutaan).
Laporan terbaru IDC (International Data Corporation), pangsa kedua ponsel murah ini mengalami penurunan sebesar 6 persen.
“Tekanan lebih besar dirasakan oleh segmen ultra-low-end (Rp1,5 jutaan) dan segmen low-end (Rp3 jutaan) sehingga jumlah pangsa keduanya turun menjadi 75 persen dari 81 persen di kuartal 3 tahun 2021,” kata Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst, IDC Indonesia.
Baca juga: Realme 10 Pro+ Debut, Layarnya Melengkung Harganya Rp3 Jutaan
Sementara itu, untuk penjualan ponsel mid-range under Rp6 jutaan dilaporkan tetap stabil.
“Sebaliknya, penguatan signifikan terlihat pada segmen di atas Rp6 jutaan (USD400), dimana permintaan di segmen ini relatif tidak elastis dibandingkan dengan segmen harga yang lebih rendah,” tambah Vanessa.
Menurut Vanessa, para vendor merilis produk mereka secara strategis, seperti menawarkan berbagai diskon dan cashback untuk mendorong permintaan.
Di tengah isu resesi dan kondisi ekonomi global yang tak stabil, pasar ponsel di Indonesia diperkirakan akan terus mengalami tekanan.
Maka dari itu, pengiriman ponsel secara keseluruhan akan lebih rendah dibandingkan tahun kemarin.
Sementara itu, sama seperti kuartal sebelumnya tahun ini, pasar ponsel Indonesia masih dikuasai oleh OPPO dengan pengiriman sebanyak 1.9 juta unit dan pangsa pasar 22,9 persen.
Di posisi kedua ada Samsung dengan pengiriman 1,8 juta unit (21,6 persen), vivo 1,5 juta unit (18,8 persen). Di posisi keempat ada Xiaomi dengan 1,1 juta unit (13,6 persen), disusul realme di posisi kelima dengan pengiriman 0,9 juta unit (11 persen).
Baca juga: Oppo Pamer Game Android dengan Ray Tracing, Setara PC!
Ada beberapa ponsel yang laris di pasaran Indonesia sehingga OPPO mampu menguasai kuartal ketiga ini, salah satunya ada ponsel A57 dan A16 di segmen low end dan seri Reno8 di kelas mid-range.
Selanjutnya, Samsung dengan Galaxy Z Fold4 dan Galaxy Z Flip4 mampu meningkatkan portofolio foldable Samsung hingga hampir tiga kali lipat.
Vivo masih bertahan berada di posisi ketiga berkat ponsel mid-range mereka yang terbaru yaitu Y35 dan V25, dan juga seri T1 dan V23. Varian flagship seperti X80, X80 Pro, dan V25 Pro juga mendorong penjualan Vivo kuartal ini.
Untuk Xiaomi, peningkatan penjualan mereka didukung oleh ponsel low-end seperti Redmi 9A dan 9C. Selanjutnya penjualan mereka juga didorong oleh ponsel Poco F4 dan seri Redmi Note, serta Redmi 10 5G dan Mi 12 Lite yang baru dirilis.
Realme masih berada di posisi 5 dengan segmen low-end yang terus kuat dan stabil. Salah satunya berkat peluncuran Narzo 50i Prime dan lini model C30 serta model seri C dan Narzo lainnya. Ada juga segmen flagship mulai dari GT Neo 3 dan GT2 Pro turut mendukung pengiriman realme pada kuartal ini.