Geger Kasus Penipuan PO iPhone Murah, Bawa Kabur Rp35 Miliar
Uzone.id – Sekarang ini, siapa sih yang tidak ingin memiliki ponsel iPhone dengan harga murah? Apalagi dengan iming-iming kualitas yang tetap bagus, tak sedikit yang langsung membeli agar bisa mendapat ponsel keluaran perusahaan Apple tersebut.
Setidaknya, kondisi ini yang dimanfaatkan si kembar, Rihana dan Rihani semenjak tahun 2021 lalu. Rihana dan Rihani diketahui membawa kabur uang hingga Rp35 miliar dari orang-orang yang hendak membeli iPhone dari mereka. Kok bisa? Mari kita bahas dari awal.Kejadian ini dibagikan pertama kali oleh akun @Mazzini_gsp, Kamis, (01/06) lalu, yang mana modus penipuan yang dilakukan oleh saudari kembar Rihana dan Rihani ini adalah pre-order iPhone semenjak tahun 2021 lalu.
Kasus penipuan pre-order iPhone yang dilakukan 2 saudari kembar Rihana dan Rihani dengan total kerugian korban mencapai Rp. 35 Miliar. Jumlah kerugian tiap korban bervariasi dari ratusan juta sampai miliar. Kedua terduga pelaku berdomisili di Ciputat tapi sekarang kabur ke… pic.twitter.com/9WuDc4QfSO
— Mazzini (@mazzini_gsp) June 1, 2023
Total kerugian korban-korbannya mencapai Rp35 miliar dengan jumlah kerugian setiap korban bervariasi, mulai dari puluhan juta, ratusan hingga miliaran rupiah.
Usut punya usut, ternyata kasus penipuan ini mirip dengan skema ponzi, yang mana mereka masih melancarkan transaksi tier 1 dan tier 2 untuk meraih kepercayaan orang-orang. Lalu, pada tier 3 dan seterusnya, pelaku kemudian menghilang.
Alhasil, korban dari tier 3 ke bawah kemudian menagih ke korban-korban yang berada di atas mereka.
Puluhan bahkan ratusan orang kemungkinan menjadi korban dari penipuan skema ini. Menurut salah satu keterangan warganet, alasan banyak orang yang tergiur adalah karena iming-iming menjadi reseller tanpa modal.
“Jadi kenapa banyak yang ikut, kadang (iPhone-nya) ada bonus airpods, harga iPhone XR 64GB dan seterusnya dibawah pasaran. Dan terpenting lagi gak butuh modal bahkan dapat fee Rp500 ribu per-device bagi yang berhasil dijual,” tulisnya.
Menguntungkan, bukan? Apalagi ketika mengetahui ada reseller (tier 1 dan 2) yang pernah berhasil bertransaksi lewat Rihana dan Rihani ini.
Setelah dari pihak reseller, mari kita lihat POV dari korban reseller Ni dan Na ini.
Dari keterangan salah satu korban, awal mulanya, ia melihat sebuah promo iPhone dengan harga yang jauh lebih murah di sosial media Instagram pada bulan November 2021 lalu, ia kemudian terpikat karena terlihat trusted dan dua bulan kemudian memutuskan untuk melakukan transaksi sebuah iPhone seri baru kala itu, iPhone 13 Pro Max pada Januari 2022.
“Oh iya, PO iPhone ini estimasi-nya 8-12 minggu, jadi ya saya anteng aja nungguin, gak pernah mikirin lagi tuh,” jelasnya dilansir dari keterangan Mazzini_gsp.
Lalu, pada akhir Februari 2022, korban mulai melihat ada kendala keterlambatan hingga bulan Juni 2022. Korban pun mencoba menghubungi seller terus-menerus hingga akhirnya, ia mengetahui ada ‘masalah’ dengan supplier PO tersebut.
“Saya sudah mencari informasi dan dapat kesimpulan bahwa uang saya ada di supplier seller saya dengan inisial Ni, Ni ini mengambil iPhone dari kembarangannya dengan inisial Na,” ujarnya.
Dari sini lah terkuak kalau Rihana dan Rihani melakukan dugaan penipuan pada supplier-supplier iPhone dengan iming-iming harga murah.
Sudah dua tahun, tapi kok baru ke-blow up sekarang?
Kejadian ini sudah berlangsung dari tahun 2021 kembali ramai dibicarakan baru-baru ini. Menurut keterangan korban, terdapat ancaman yang membuat para korban tidak speak up ke publik dan menunggu pelaku melakukan refund.
Proses refund yang terus diundur pun membuat korban akhirnya bertanya-tanya kenapa reseller yang juga menjadi korban ini diam saja.
“Emosi karena kenapa sih pada diem aja (yang akhirnya saya tau kenapa pada diem aja, karena diancam gak direfund kalau rame, diancam dengan UU ITE),” jelasnya.
Pelaku juga diketahui masih melakukan pengancaman dan meminta korban untuk menghapus akun IG ‘kasusiphonekembar’ dan berjanji akan membayar kerugian minggu depan.
Hingga saat ini, tim kepolisian dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya sudah memberikan atensi mereka terhadap kasus ini dan sedang melakukan penanganan laporan korban dan pengejaran pelaku.