Home
/
Technology

Georgia Sudah Temukan Jenis Anggur yang Cocok Ditanam di Mars

Georgia Sudah Temukan Jenis Anggur yang Cocok Ditanam di Mars

Liberty Jemadu17 April 2019
Bagikan :

Meski keinginan manusia untuk tinggal di Mars masih jauh dari kenyataan, namun sejumlah peneliti sudah berencana menanam anggur agar bisa memproduksi wine di Planet Merah itu.

Bahkan, sekelompok peneliti di Georgia sudah menyiapkan proyek bernama IX Millenium demi mencapai ambisi tersebut.

Dikutip dari Telegraph, Selasa (16/4/2019), proyek tersebut berfokus ada pengembangan teknik-teknik untuk menumbuhkan tanaman anggur di Mars, sehingga mereka bisa membuat wine.

Dari tes awal, anggur rkatsiteli yang biasa dijadikan white wine dan salah satu dari 525 varietas anggur di Georgia, memiliki daya tahan paling kuat terhadap radiasi ultraviolet. Jenis anggur ini disebut-sebut paling memungkinkan untuk bertahan di Mars.

Untuk tahap selanjutnya, para peneliti berencana menguji respons anggur terhadap temperatur di bawah nol derajat yang disertai tingginya level karbon monoksida agar sesuai dengan kondisi di Planet Merah.

"Kami berencana meneliti semua kemungkinan yang membuat seorang astronot bisa duduk di Mars dan minum Wine Georgia," buka Nino Enukidze, dekan Business and Technology University di Georgia.

Enukidze merupakan sosok yang ikut memprakarsai dimulainya proyek IX Millenium bersama Badan Antariksa Georgia, Museum Nasional, dan startup bernama Space Farms.

Di atas kertas, kondisi Mars menjadi tantangan terbesar bagi para peneliti untuk menumbuhkan anggur di sana. Namun di sisi lain, tradisi masyarakat Georgia yang dikenal sebagai salah satu pembuat wine terbaik di dunia membuat mereka tetap optimistis.

Bahkan pada akhir tahun ini, Business and Technology University ditargetkan sudah memiliki lab yang bisa meniru kondisi di Planet Merah.

"Kami memulai proyek ini karena sejarah yang kami miliki dalam membuat wine, itu mengapa kami memilih anggur. Tapi setelah laboratoriumnya beres, kami juga bisa menguji segala macam buah dan tumbuhan," pungkas Enukidze.

 

Berita Terkait:

populerRelated Article