Google Bakal Blokir Iklan di Konten Konspirasi Soal Virus Corona
(Ilustrasi/Unsplash)
Uzone.id -- Induk perusahaan Google, Alphabet Inc. mengatakan perusahaan akan melarang situs dan aplikasi yang menggunakan iklan untuk “konten berbahaya”, alias konten yang bertentangan dengan riset ilmiah terkait pandemi COVID-19.Belakangan ini memang ada teori konspirasi yang sempat viral, termasuk di laman Google, mengenai virus corona yang dipercaya telah diciptakan di laboratorium China sebagai senjata biologi. Ada juga yang mengatakan corona diciptakan oleh pendiri Microsoft Corporation, Bill Gates, sampai klaim teori yang menghasut kalau virus corona adalah hoaks.
Konten seperti itulah yang ingin dibasmi Google. Perusahaan telah memperbarui kebijakannya seiring masalah krisis kesehatan yang masih berlanjut di Amerika Serikat. Iklan-iklan yang berseliweran di konten berisi teori konspirasi soal virus corona ini siap dibasmi oleh Google.
Baca juga: YouTube Dibilang Tak Sekeren Dulu, Apa Kata Google Indonesia?
Dengan kata lain, Google tidak akan membiarkan konten tidak layak tersebut menghasilkan uang dari iklan Google Ads.
Langkah ini juga termasuk ke dalam upaya Google dalam menangkal misinformasi ataupun konten sesat yang dapat dengan mudahnya dikonsumsi masyarakat di jagat internet.
Tak lupa, kebijakan ini juga turut bertujuan agar para pengiklan tidak membuat iklan sendiri yang mempromosikan teori konspirasi corona.
Baca juga: Google Cloud Punya Sistem Keamanan Baru, Bisa Multi-cloud
Sejauh ini, Google memperbolehkan institusi tertentu yang menjalankan iklan mengenai pandemi virus corona, termasuk organisasi pemerintah dan penyedia layanan kesehatan.
Diketahui sebelum memperbarui kebijakan baru, Google telah melarang iklan menempel pada konten berbahaya seperti “penyembuhan ajaib” untuk kesehatan, hingga konten yang mempromosikan gerakan anti-vaksinasi. Dari sini, Google berharap langkah ini dapat mencegah iklan digital muncul di penerbit konten sesat.