Google Investasi Rp32 T di Malaysia, Apa Kabar di Indonesia?
Uzone.id – Beberapa waktu terakhir, kawasan Asia Tenggara banyak dikunjungi bos-bos raksasa teknologi dunia. Sebut saja CEO Apple Tim Cook, CEO Microsoft Satya Nadella, CEO Starlink Elon Musk dan kemungkinan akan terus bertambah.
Kunjungan ini tentu bukan tanpa alasan, mereka berbondong-bondong berinvestasi di negara-negara ini, termasuk Indonesia.Dikunjungi oleh 3 bos raksasa teknologi dalam 2 bulan berturut-turut, para bos teknologi ini menyatakan komitmen investasi mereka di Indonesia sesuai dengan permintaan langsung dari Presiden Jokowi.
Sayangnya, investasi di Indonesia ini tak sebesar investasi Apple dkk di negara-negara tetangga. Bahkan, Google pun lebih ‘nyaman’ menggelontorkan uangnya di Malaysia dibanding Indonesia.
Baru-baru ini saja, Google dilaporkan akan berinvestasi sebesar Rp32 T atau USD2 miliar di Malaysia untuk mengembangkan Google Cloud dan membangun data center pertama mereka di Malaysia.
Melansir dari Reuters, Selasa, (04/06), Pemerintah Malaysia menyebut kalau investasi ini akan memajukan ambisi digital mereka, kemampuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) serta teknologi canggih lainnya yang akan membantu industri lokal untuk naik ke supply chain global.
Investasi ini jauh berbeda dibandingkan nilai investasi terbaru yang diumumkan Google di Indonesia pada Senin, (03/06) kemarin.
Dalam acara tersebut, Google menggelontorkan dana USD15 juta atau Rp243 miliar untuk program pengembangan Talenta Digital bernama AI Opportunity Fund. Investasi ini juga tidak secara spesifik berfokus di Indonesia, tapi juga untuk kawasan Asia Pasifik.
Melihat negara tetangga yang sudah dikucur dana untuk mengembangkan AI dan data center, bagaimana dengan Indonesia?
Budi Arie Setiadi selaku Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan bahwa dirinya akan ikut bertanya ke Google terkait investasi ke depannya.
“Nanti saya juga tanyakan ini. Tadi kan sudah disebutkan beberapa (investasi mereka). Nanti kita akan (tanya) ya supaya Google serius,” kata Budi Arie.
Budi Arie pun terus membidik dan mengajak raksasa teknologi ini untuk berkolaborasi di Indonesia dalam berbagai sektor.
“Harus (diajak investasi) dong. Ini kan eranya kolaborasi,” tambahnya.
Budi melanjutkan bahwa kolaborasi perusahaan teknologi terbesar dunia di Indonesia ini menjadi salah satu penyokong yang membantu Indonesia untuk melakukan transformasi digital, terutama menuju Indonesia Emas 2045.
Asia Tenggara memang menjadi magnet baru untuk raksasa teknologi. Google juga bukan perusahaan pertama yang menggelontorkan dana besar ke negara-negara Asia Tenggara.
Sebut saja Apple yang sudah berencana investasi sebesar Rp1,6 triliun di Indonesia dan membuka Apple Store pertama di Malaysia. Sayangnya, investasi ini jauh lebih kecil dibanding yang digelontorkan Apple di Vietnam, Tim Cook diketahui menggelontorkan dana investasi hingga Rp256 triliun di negara tersebut.
Padahal, jika dilihat dari populasi, Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar dan salah satu pengguna internet yang paling banyak di dunia. Jika sudah begini, apa ya yang bikin perusahaan teknologi enggan mengeluarkan dana besar untuk investasi di Indonesia?