Home
/
Startup

GoPlay Buatan Gojek Dapat Suntikan Dana Pertama

GoPlay Buatan Gojek Dapat Suntikan Dana Pertama
Siti Sarifah10 June 2020
Bagikan :

Uzone.id - Layanan video streaming milik Gojek, GoPlay, baru saja mendapatkan suntikan dana pertamanya sebagai layanan mandiri. Pendanaan yang tidak disebutkan nilainya itu berasal dari beberapa perusahaan asing dan juga lokal.

Dilansir melalui TechinAsia, Rabu, 10 Juni 2020, pendanaan untuk ekspansi bisnis GoPlay itu diberikan oleh ZWC Partners dan Golden Gate Ventures, bersamaan dengan Openspace Ventures, Ideosource Entertainment dan Redbadge Pacific.

Suntikan dana ini diberikan setelah sepekan lalu Gojek mengumumkan adanya bantuan investasi dari perusahaan raksasa di Amerika dan China. Pendanaan untuk Gojek itu berasal dari Facebook, PayPal. Google dan Tencent, yang masuk dalam kategori pendanaan seri F.

GoPlay diluncurkan sejak September tahun lalu untuk menjembatani pengguna smartphone dengan industri hiburan yang berkembang di tanah air. GoPlay berperan sebagai platform untuk industri film guna memperkenalkan dan mendistribusikan hasil karya mereka ke pasar yang lebih luas.

Layanan video streaming itu mengklaim telah memiliki ribuan pengguna mobile sampai saat ini. Nantinya pendanaan ini akan digunakan GoPlay untuk meningkatkan teknologi yang dimilikinya guna membantu para pembuat film lokal bisa lebih memenuhi kebutuhan konsumen terhadap konten lokal yang berkualitas.

"Kreator lokal di Indonesia membutuhkan wadah yang lebih luas untuk menunjukkan bakat mereka, sedangkan para pengguna mobile kami ingin mengakses konten lokal langsung dari genggaman. Ada potensi yang besar di sini yang tidak diketahui oleh bioskop komersial. Kami pun berupaya untuk menutup celah itu, antara suplai dan kebutuhan," ujar CEO GoPlay, Edy Sulistyo.

Menurut data Statista, Indonesia merupakan pasar terbesar keempat untuk urusan smartphone dunia. Posisinya di bawah China, India dan Amerika. Industri video streaming di negara ini memiliki revenue di 2020 sebesar USD172 juta dan diharapkan akan menyentuh angka USD274 juta pada 2024.

Beberapa pemain besar di layanan ini sudah lebih dulu hadir di Asia Tenggara seperti Netflix dari Amerika, iFlix dari Malaysia, Viu yang berbasis di Hong Kong. Grab juga sempat bermain di layanan ini bekerja sama dengan Hooq. Namun Hooq dilikuidasi.

populerRelated Article