Grab Angkat Suara Usai Digosipkan Merger dengan GoTo
Uzone.id – Dua layanan ride hailing terbesar di Asia Tenggara, Grab dan Gojek (GoTo) dikabarkan akan bersatu atau merger. Langkah ini dilakukan sebagai strategi dua perusahaan untuk mengakhiri kerugian yang dialami keduanya gara-gara persaingan bisnis.
Menanggapi kabar simpang siur ini, pihak Grab Indonesia pun angkat suara.“Kami tidak berkomentar mengenai rumor atau spekulasi yang beredar,” ujar Mayang Schreiber, Chief Communications Officer, Grab Indonesia kepada Uzone.id, Senin (12/02).
Sementara itu, pihak GoTo belum memberikan tanggapan soal kabar penyatuan dua perusahaan teknologi ini.
Melansir dari Bloomberg, Senin, (12/02), dua perusahaan raksasa di bidang ride hailing dan food delivery ini dikabarkan akan bersatu dan memiliki beberapa skenario untuk mencapai kesepakatan ini.
Sumber yang tidak ingin disebutkan namanya menyebut salah satu opsinya adalah Grab yang berbasis di Singapura akan mengakuisisi GoTo menggunakan uang cash, saham atau keduanya.
Masih melansir dari sumber yang sama, kabarnya para pemegang saham utama kedua perusahaan ini ikut mendukung kesepakatan ini dan mendorong perundingan berlanjut.
Terlepas dari itu, apabila merger ini benar-benar terjadi, opsi yang dijajaki mencakup pemisahan pasar utama, dimana Grab menguasai basisnya di Singapura dan beberapa pasar lainnya dan GoTo akan tetap memegang kendali di Indonesia.
FYI, isu merger dua raksasa ride hailing di Asia Tenggara ini ternyata sudah pernah muncul ke permukaan di tahun 2020 lalu. Saat itu tepatnya pada Desember 2020, laporan dari DealStreetAsia mengatakan kalau penggabungan ini mencakup semua layanan Grab dan Gojek, termasuk layanan transportasi, food delivery hingga pembayaran digital.