Grab Gandeng Perusahaan Fintech Milik Ustadz Yusuf Mansyur
Grab hari ini mengumumkan kerja sama dengan PayTren. PayTren sendiri adalah salah satu aplikasi pembayaran dan transaksi mobile milik ustadz Yusuf Mansyur.
"Bermitra dengan Grab merupakan langkah PayTren dalam menunjukkan eksistensinya sebagai sa|ah satu pelaku usaha dunia Financial Technology (fintech) dan pemberdayaan UMKM," papar Ustadz Yusuf Mansur, Founder & Owner Paytren, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (13/12).
Selama ini, PayTren menawarkan para penggunanya untuk memperoleh penghasilan tambahan lewat komisi. Komisi diperoleh dengan menjual paket internet dan pulsa telepon, token listrik, hingga tiket pesawat.
Lihat juga:Grab Pastikan GrabPay Tak Jadi Aplikasi Terpisah |
Setelah kerjasama ditandatangani, para mitra PayTren akan diberikan pelatihan bagaimana cara mendaftarkan mitra pengemudi Grab yang baru.
"Kami sangat antusias untuk menjajaki cara-cara aiternatif agar manfaat ekonomi digital dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat indonesia," lanjut Ustadz Yusuf lagi.
Lihat juga:Kudo Kemungkinan Akan Lebur dengan Aplikasi Grab |
Model bisnis PayTren ini pada dasarnya serupa dengan Kudo. Kudo pun menawarkan aplikasi yang bisa digunakan para mitranya untuk menjajakan pulsa hingga token listrik.
Belakangan Kudo juga bekerjasama dengan layanan e-commerce sehingga mitra mereka bisa ikut menjualkan produk tersebut dan mendapat komisi.
Ai Sumiati, salah satu agen Kudo di Jakarta menyebut kalau saat ini pendapatannya dari Kudo menyumbang lebih dari 30 persen dari totai penghasilannya.
Integrasi pengusaha mikro
Grab menyebut kerjasama ini mengintegrasikan pengusaha mikro milik Kudo, Grab, dan PayTren. Total gabungan pengusaha UKM ketiganya diklaim sebagai yang terbesar di Indonesia dengan lebih dari tiga juta pengusaha mikro.
Kerjasama ini juga disebutkan akan memperluas opsi usaha dari para pelaku usaha mikro dari masing-masing perusahaan.
"Dengan menambahkan kekuatan dan kehadiran PayTren di daerah-daerah pedesaan Indonesia, kami yakin dapat mempercepat ekspansi Grab di seluruh Indonesia," papar Ongki Kurniawan, Managing Director, GrabPay Indonesia.
Pada awal 2017, Grab mengumumkan investasi sebesar US$700 juta melalui master plan ‘Grab 4 Indonesia’ 2020. Tujuannya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.
Tahap pertama dari rencana itu adalah dengan membuka pusat penelitian dan pengembangan di kantor Kudo di Kebayoran Baru, Jakarta. Kemitraan dengan PayTren menjadi langkah berikutnya.