Grab Ingin Bawa Layanan Taksi Udara ke Indonesia?
Helikopter milik Volocopter (Foto: Ridertua)
Uzone.id - Startup penerbangan asal Jerman, Volocopter bekerja sama dengan Grab, aplikasi penyedia transportasi online, untuk meluncurkan layanan uji coba taksi udara.
Kedua perusahaan menandatangani nota kesepahaman untuk melihat ke kota-kota dan rute yang paling cocok untuk menggunakan taksi udara di kota-kota di Asia Tenggara.
Volocopter sendiri bukan hanya penyedia helikopter semata, namun juga berinovasi menghadirkan helikopter listrik, dan sudah sudah didemonstrasikan di Singapura.
Baca juga: 5 Fitur Baru Grab
Taksi udara yang dimaksud tentu saja berbasis helikopter, kehadirannya untuk mengangkut hanya satu penumpang pada satu waktu karena kemacetan, kepadatan penduduk, dan penutupan jalan di bawah.
Tetapi alih-alih memfasilitasi perjalanan udara volume tinggi antara kota-kota seperti bandara, Volocopter ingin fokus pada perjalanan titik-ke-titik lokal.
Pada tahun 2035, perusahaan bertujuan untuk memiliki puluhan VoloPort (helipad) di seluruh Singapura, masing-masing dengan kapasitas untuk menangani 10.000 penumpang per hari .
Tujuan akhirnya adalah tidak memerlukan infrastruktur khusus sehingga dapat mendarat di lahan di mana saja.
Baca juga: Cerita Pengemudi Gojek Ketika Bawa Ashraf Sinclair
Kemitraan dengan Grab adalah tanda lain bahwa Volocopter melihat Asia Tenggara sebagai tempat peluncuran untuk ambisi Taksi udara mereka. Berkantor pusat di Singapura, Grab juga mengoperasikan Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Jepang.
"Kolaborasi ini juga menawarkan potensi untuk kerja sama yang jauh lebih besar yang akhirnya dapat memperluas mobilitas antar transportasi,” Florian Reuter, CEO Volocopter, mengatakan dalam sebuah pernyataan, speerti dikutip dari The Verge, Rabu (19/2/2020)
Namun belum diketahui secara pasti layanan taksi udara ini akan masuk ke kota mana saja di Asia Tenggara, dan apakah termasuk Indonesia.