Gunung Bromo Masih Fluktuatif, Radius Aman Wisatawan 1 Km
-
Wisatawan, masyarakat di sekitar Gunung Bromo, dan pendaki masih tidak diperbolehkan untuk memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif gunung di Jawa Timur itu.
Hal ini lantaran kondisi Gunung Bromo saat ini masih fluktuatif, seperti diungkap Kepala Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani.
"Aktivitas vulkanik G Bromo masih fluktuatif. Sampai saat ini masih level 2 ( waspada), daerah aman di luar radius 1 km dari kawah," tuturnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (21/7).
Gunung terlihat jelas dari stasiun pengamatan. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.
Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur melaporkan Gunung Bromo sempat mengalami erupsi pada Jumat (19/7) sekitar pukul 16.37 WIB.
Saat erupsi tinggi kolom abu tidak teramati, namun seismogram mencatat amplituro erupsi maksimum 37 mm dengan durasi sekitar 7 menit 14 detik.
Sebelumnya, pada Jumat (19/7) sempat terjadi aliran air disertai material batuan berukuran abu hingga pasir sekitar pukul 17.00 WIB.
Menurut PVMBG, itu adalah fenomena alam biasa dan tidak terkait langsung dengan aktivitas erupsi Gunung Bromo. Kejadian banjir diakibatkan karena hujan yang terjadi di sekitar Kaldera Tengger dan puncak Gunung Bromo bersamaan dengan kejadian erupsi yang menghasilkan abu vulkanik.
Aliran banjir berasal dari sisi barat daya lereng G. Bromo memutari G. Batok ke arah barat. Getaran banjir terekam di seismograph dengan amplitudo maksimum 1 mm dan lama gempa 3 menit 20 detik.