Hampir 1.000 Karyawan Surati CEO Apple untuk Dukung Palestina
CEO Apple, Tim Cook/Foto: dok. Time
Uzone.id -- Perang antara Palestina dan Israel mencuri perhatian dunia, berbagai kalangan menyuarakan suara sebagai bentuk dukungan. Hal ini tak terkecuali datang dari industri teknologi.Dukungan terhadap Palestina disuarakan oleh karyawan-karyawan Apple atas nama “Apple Muslim Association” melalui surat kepada sang CEO, Tim Cook. Dukungan ini telah ditandatangani hampir 1.000 pekerja perusahaan teknologi ini.
Secara khusus, mereka meminta perusahaan untuk mengakui bahwa “jutaan orang Palestina saat ini menderita di bawah pendudukan ilegal.” Ini dilakukan setelah adanya serangan yang menyebabkan korban meninggal sebanyak 227 orang, 63 diantaranya adalah anak-anak.
Baca juga: Trump Kepergok Dapat Hadiah Mac Pro Rp84 Juta dari Tim Cook
Mengutip The Verge, anggota Asosiasi Muslim Apple terinspirasi untuk mengeluarkan pernyataan ini setelah Apple gagal mengeluarkan pernyataan yang mengutuk kekerasan terhadap warga Palestina.
"Kami frustasi dan kecewa karena sekali lagi, banyak dari mereka yang berada dalam posisi berkuasa dan berpengaruh, antara memilih untuk tetap diam atau melepaskan pernyataan 'kedua sisi' yang tidak netral sehubungan dengan situasi Palestina," tulis mereka.
Baca juga: Apple Tolak 1 Juta Aplikasi Masuk App Store Demi Selamatkan Rp21,3 T
Dalam surat tersebut, para anggota asosiasi meminta perusahaan untuk mengabulkan tujuh poin penting. Beberapa diantaranya, meminta Apple untuk mendukung bahwa kehidupan warga Palestina itu penting, serta meminta Apple untuk mengakui jutaan warga Palestina saat ini menderita di bawah pendudukan ilegal.
Anggota asosiasi juga meminta Apple untuk tidak membuat pernyataan yang menjurus pada “dua sisi” yang setara dengan “All Lives Matter” sebagai langkah meminimalisir rasa sakit dan penderitaan yang lebih besar serta tidak proporsional dari rakyat Palestina.
Surat ini masih belum mendapatkan tanggapan dari perusahaan tersebut, padahal jika melihat ke belakang, Tim Cook merupakan salah satu kritikus yang cukup vokal menentang larangan Muslim yang dikeluarkan Donald Trump.