Homo Bodoensis, Nenek Moyang Baru Manusia
-
Ilustrasi foto: Johannes Plenio/Unsplash
Uzone.id - Sejarah nenek moyang manusia di muka bumi memang menjadi hal yang menarik untuk diteliti.Seiring berjalannya waktu, banyak sejarah baru yang ditemukan oleh para peneliti. Hingga saat ini, penemuan nenek moyang manusia purba yang paling banyak diketahui adalah Homo Sapiens yang ditemukan di Afrika.
kali ini, seorang ahli paleoantropologi Universitas Winnipeg Dr. Mirjana Roksandic beserta tim peneliti internasional lainnya telah menemukan nenek moyang baru bagi para manusia modern.
Ialah Homo Bodoensis, manusia purba yang hidup di Afrika selama era Pleistosen Tengah atau sekitar setengah juta tahun yang lalu, dikutip dari Slashgear, Senin, 01/10/2021.
Foto: Slashgear
Menurut para peneliti, Homo Bodoensis ini adalah nenek moyang langsung para manusia modern dan berasal dari era sejarah yang sama dengan kemunculan spesies manusia modern yang dikenal dengan Homo Sapiens.
Namun, perlu diketahui bahwa era purba ‘Pleistosen Tengah’ tidak dipahami dengan baik, dan bahkan diragukan. Para ahli Paleoantropologi menyebutnya dengan ‘kekacauan di pertengahan.’
Adanya penemuan nenek moyang baru ini membantu mereka untuk memperjelas bagian yang ‘abu-abu’ soal evolusi manusia.
Nama Homo Bodoensis diambil para peneliti setelah menilai kembali fosil dari Afrika dan Eurasia yang berasal dari Pleistosen Tengah.
Biasanya, fosil akan masuk dalam dalam Homo heidelbergensis atau Homo rhodesiensis. Namun dalam prosesnya, para peneliti sering kali menemukan adanya ‘tantangan’ yaitu definisi yang cukup beragam dan bahkan bertentangan.
Misalnya dari bukti DNA, beberapa fosil yang ditemukan di Eropa dengan nama ‘Homo heidelbergensis’ sebenarnya adalah Neanderthal awal.
Bodoensis sendiri diambil dari nama tengkorak yang ditemukan di daerah Bodo D’ar, Ethiopia. Spesies ini merupakan nenek moyang langsung dari manusia.
Nantinya, istilah Homo Bodoensis akan digunakan untuk menggambarkan sebagian besar manusia Pleistosen Tengah yang ditemukan di Afrika dan beberapa yang ditemukan di Eropa bagian Tenggara.