Honda Siapkan Baterai Solid State biar Motor Listrik Makin Murah

Dikutip dari Motorcyclenews, pabrik terbaru All Solid State EV Batteries ini diklaim menjadi pabrik masa depan Honda. Pabrik ini sudah mulai menguji jalur produksi sejak Januari 2025.
Pabrik ini dikhususkan oleh Honda untuk motor listrik dengan menggunakan peralatan dan metode yang dikembangkan untuk memproduksi secara massal baterai solid-state untuk motor masa depan Honda. Dengan adanya baterai ini diklaim motor listrik Honda bisa menjadi lebih ringan, murah, dan jangkauan lebih jauh.Langkah ini juga menjadi jawaban Honda untuk bisa memproduksi baterai solid state atau All Solid State EV Batteries dari kekurangan opsi lithium-ion saat ini.

Secara spesifikasi, baterai solid state diklaim memiliki ukuran lebih kecil, lebih ringan, lebih tangguh, pengisian lebih cepat, dan menggunakan material yang lebih mudah diperoleh dengan risiko terbakar yang lebih kecil. Di sisi lain, dari segi produsen tentunya biaya yang lebih murah bisa ditemukan dari baterai tersebut.
Dengan baterai solid state, motor listrik Honda diharapkan mampu memangkas setengah dari ukuran baterai saat ini. Klaimnya, bisa memangkas berat hingga 35 persen dan mengurangi biaya produksi hingga 25 persen.
Di tahun 2040, Honda telah memperkirakan baterai akan berukuran 60 persen lebih kecil, 45 persen lebih ringan, dan 40 persen lebih murah dari baterai yang tersedia saat ini.
Perihal keamanannya, Honda telah menilai All Solid State EV Batteries jauh lebih aman dibandingkan lithium-ion. Pasalnya lithium-ion mengandalkan elektrolit cair (anoda dan katoda) untuk mengalirkan ion di antara elektroda lewat membran permeabel - pemisah - yang mencegah kedua elektroda bersentuhan sama lain yang dapat menyebabkan korsleting.
Elektrolit cair pada garam lithium yang disimpan dalam pelarut organik memang dapat membantu ion bergerak, tetapi mudah terbakar. Percikan api dari korsleting internal akibat terlalu banyak panas juga dapat menyebabkan kebakaran yang disebut thermal runaway.
Kebakaran dari baterai lithium-ion sendiri sulit dipadamkan karena komponen ini juga melepaskan oksigen yang membantu munculnya api.
Hal tersebut diklaim Honda berbeda dari baterai solid state yang memiliki elektrolit padat. Penggunaan elektrolit padat, baterai tidak lagi membutuhkan pemisah, karena elektroda tidak dapat bersentuhan sehingga lebih padat dan ringan.
Ditambah lagi dengan tidak adanya elektrolit cair yang mudah terbakar, baterai ini bisa bertahan pada suhu yang lebih tinggi. Sehingga pengisian daya dapat dilakukan lebih cepat dan tidak perlu dilindungi secara ketat dari kerusakan, dengan demikian berdampak pada bobot yang lebih ringan dan ukuran casing baterai yang lebih kecil.
"Dibandingkan dengan elektrolit cair, elektrolit padat secara kimiawi lebih stabil, sehingga memungkinkan pemilihan material berkapasitas tinggi seperti logam litium, yang tidak dapat digunakan dalam baterai lithium-ion cair, serta material elektroda yang akan mengurangi risiko geopolitik bisa digunakan," ujar President dan Representative Director, Honda R&D, Keiji Otsu.
