Hooq Dimatikan di Tengah Ramadan, Begini Reaksi Netizen
(Ilustrasi/dok. Selular.id)
Uzone.id -- Perusahaan induk Hooq di Singapura resmi akan dimatikan mulai 1 Mei 2020. Tandanya, Hooq Indonesia juga turut ditutup.Keputusan pahit tersebut sampai menyita perhatian netizen di Indonesia. Meski tidak sampai menjajaki Trending Topic di Twitter, tak sedikit warga Indonesia yang mengaku kehilangan eksistensi Hooq.
Dari pantauan Uzone.id, beberapa netizen Tanah Air banyak yang menyayangkan ditutupnya layanan streaming Hooq.
Baca juga: Layanan Streaming Hooq Dimatikan
Ada yang merasa kehilangan karena Hooq ditutup di tengah bulan Ramadan seperti sekarang, hingga mereka yang mengaku sedih karena sudah terlanjur mengikuti serial orisinal Hooq dan konten-konten lokal lawas.
avatar sisa 14 episode, bulan puasa msh lama ,hooq mau tutup, pusing pusing
— dedeknopal (@nauflmar) April 26, 2020
HOOQ tutup tuh gue ga cuma kehilangan Brata, tapi juga koleksi film 80'an dan 90'an yang jarang ditemuin di OTT lain ????????
— ɴᴠʟᴛ ???? (@crawlitt) April 26, 2020
BISA-BISANYA HOOQ TUTUP SEBELUM ADA THE GOOD DOCTOR SEASON 3 ???? tega bgt
— sincerely, (@verbaltrashbin) April 26, 2020
besok mau nonton kala, soalnya hooq udah mau tutup.
— pam (@pramelay) April 26, 2020
HOOQ tutup ya, sedih denger beritanya. Pernah nonton BRATA
— HENDI HINDARTO (@heyhendi) April 27, 2020
Pertama kalinya nonton Grey's Anatomy di Hooq, sampe sekarang udah mau tutup belum beres" juga ngejar beberapa season lagi. Makasih hooq!.
— widia???? (@widiaptr) April 27, 2020
Sayang banget kalo hooq sampe beneran tutup, nggak bisa nonton fairy odd parents lagi π_π
— krisnaずとブ (@Indiandemigodd) April 26, 2020
Rest In Peace. pic.twitter.com/9spjdTv3ym
— Ernest Prakasa (@ernestprakasa) April 26, 2020
Country Head Hooq Indonesia, Guntur Siboro mengatakan keputusan diberhentikannya layanan Hooq telah ditetapkan pada 13 April 2020 setelah digelarnya rapat pertemuan untuk mencari solusi nasib layanan streaming ini dengan pemegang saham, Singtel, dan para likuidator.
Semua bermula pada 27 Maret lalu, Singtel selaku pemegang saham utama Hooq mengajukan voluntary liquidation, yang berarti ajuan untuk pemberhentian operasional pada Hooq. Keputusan ini terpaksa diambil berdasarkan pada kebijakan bisnis dan ekonomi yang belakangan sedang terpengaruh oleh faktor eksternal.
Baca juga: Review Galaxy Z Flip, Ponsel Mahal Hanya untuk Cewek?
Meski pandemi corona menjadi puncak dari dampak pemberhentian Hooq, perekonomian di Singapura disebut telah terpengaruh dari perang dagang Amerika Serikat dan China pada pertengahan 2019. Maka, Singtel berupaya untuk memprioritaskan bisnis inti mereka, yaitu telekomunikasi.
Aplikasi Hooq saat ini masih tersedia di platform Apple App Store dan Google PlayStore, namun operasional terakhirnya akan jatuh pada 30 April 2020.