Ibnu al-Haitham, Penemu Teropong dan Camera Obscura
Uzone.id - Teknologi optik merupakan temuan yang sangat penting sampai saat ini. Optik memungkinkan sebuah alat mampu menangkap gambar dan mengabadikannya, seperti halnya kamera DSLR atau kamera yang ada di smartphone. Siapa sangka, ilmuwan muslim yang diakui berjasa besar dalam temuan teknologi optik ini adalah Ibnu al-Haitham.
Terinspirasi dari karya ilmuwan muslim lain, khususnya ilmuwan fisika Ibnu Sahl, Haitham berhasil mengembangkan ilmu optik lebih hebat lagi. Tidak heran jika ia disebut sebagai pinoir dalam bidang optik modern. Ia merupakan ilmuwan muslim yang memaparkan bahwa proses melihat adalah jatuhnya cahaya ke mata, bukan karena sorot mata, sebagaimana diyakini sejak zaman Aristoteles.Dalam buku Untold Islamic History karya Abdul Syukur al-Azizi terbitan Laksana, hasil penelitian dan kajian Ibnu al-Haitham dalam bidang optik dituangkan dalam Kitab al-Manazhir (Buku Optik/Thesaurus Optical).
Salah satu karya besar Ibnu al-Haitham adalah teropong dan camera obscura. Temuan ini berasal dari upayanya dalam mempelajari gerhana matahari. Contoh pertama dari ilmu optik kamera Obscura ini mendahului prinsip-prinsip fotografi moderen.
Percobaan-percobaan banyak dilakukan oleh Ibnu al-Haitham. Baik dengan menggunakan cermin pembakar berbentuk parabolik, meneliti mata manusia kemudian mempelajari strukturnya, menganalisis penglihatan stereo, dan merumuskan metode kerja manusia menangkap citra. Temuannya juga memberi jalan menuju lensa-lensa untuk teleskop dan mikroskop di masa depan.
Sejatinya, karya al-Haitham itu bermula saat ia mempelajari gerhana matahari. Ia membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan datar.
Hasil kajian ilmu optil berupa kamera obscura itulah yang mendasari kinerja kamera yang banyak digunakan saat ini. Bisa juga diartikan sebagai 'ruang gelap'. Polanya mirip seperti kertas kardus dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya. Teori ini pula yang mengilhami penemuan film yang kemudian disambung dan dimainkan di hadapan penonton.
Istilah camera obscura kemudian diperkenalkan ke dunia barat sekitar abad ke-16 Masehi. Cardano Geronimo merupakan ilmuwan barat yang terpengaruh oleh teori al-Haitham. Ia mengganti lubang bidik dengan lensa. Kemudian dikembangkan lagi oleh Giovannu Batista della Porta.
Ada pula yang menyebut jika istilah camera obscura ini diperkenalkan ke barat oleh Joseph Kepler. Kepler meningkatkan fungsi kamera dengan menggunakan lensa negatif di belakang lensa positif sehingga dapat memperbesar proyeksi gambar. Prinsip inilah yang kemudian digunakan dalam dunia foto di era modern.