Komentar Juara Dunia Hendra Setiawan Soal Pemindahan Ibu Kota
Juara dunia bulu tangkis pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga berkomentar soal pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke dua wilayah di Kalimantan Timur yaitu Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara.
Hendra Setiawan, kepada ANTARA, Selasa, menilai Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan dan ekonomi saat ini sudah terlalu padat dengan aktifitasnya.
"(Pemindahan ibu kota) Juga buat pemerataan penduduk dan pemerataan pembangunan juga," kata pemain bulu tangkis senior yang prestasinya bersama Mohammad Ahsan terus menanjak itu.
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan adalah pasangan Indonesia yang sukses menjadi juara dunia pada Kejuaraan Dunia Bulu tangkis di Basel, Swiss, Minggu (25/8). Pada laga final mengalahkan wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan skor 25-23, 9-21, 21-15.
Bagi pasangan dengan julukan The Daddies ini, predikat juara dunia bukan yang pertama karena pada 2013 dan 2015 juga sukses digenggam. Namun, untuk Hendra Setiawan jauh lebih banyak karena pada 2007 juga meraihnya namun bersama pasangan lain yaitu Markis Kido.
Baca juga: Susy Susanti harapkan pemindahan ibu kota didukung sarana olahraga
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo memutuskan kawasan Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, sebagai kawasan ibu kota baru pemerintahan.
"Menyimpulkan ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kertanegara," kata Jokowi dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8).
Presiden mengatakan bahwa pemerintah telah mengkaji sejumlah calon kawasan ibu kota di Pulau Kalimantan dan dipilihnya Kalimantan Timur karena memenuhi sejumlah kriteria kebutuhan kawasan ibu kota, yaitu risiko bencana yang minim, memiliki lokasi strategis di tengah-tengah Indonesia.
Selanjutnya lokasi ibu kota batu berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, yakni Balikpapan dan Samarinda. Selain itu memiliki infrastruktur lengkap dan tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180.000 hektare.
Baca juga: Ibu kota baru di sebagian Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara